Simak Ulasan Bearish dan Bullish dalam Trading
Salah satu istilah dalam indsutri keuangan, yakni bearish dan bullish menjadi lambang untuk sebuah grafik yaitu pergerakan aset pasar saham. Bearish dan bullish ini menjadi istilah yang banyak didengar saat ini.
Istilah Bearish dan Bullish
Istilah bearish ini awal mula muncul yaitu para abad ke 18 yang digunakan dalam mendeskripsikan spekulan. Spekulan tersebut melakukan kegiatan jual beli aset yang masih belum sepenuhnya ia miliki.
Spekulen berharap bahwa pasar aset jatuh sehingga bisa mendapatkan keuntungan yang tentunya jauh lebih besar pada saat perjanjian jual beli yang dilakukan jatuh tempo.
Bearish merupakan kondisi pergerakan saham yang diam dan malah cenderung Mengalami penurunan. Pemahaman tentang istilah tren pada pasar saham ini perlu Anda pahami sehingga bisa membaca peluang serta potensi adanya profit dari suatu emiten.
Baca Juga: Tips Mendapatkan SID Investor Untuk Beli Saham di Pasar Modal
Kondisi bearish dan bullish merupakan suatu kondisi pada pasar saham di mana mengalami kenaikan dan penurunan. Hal tersebut dapat terjadi karena sentimen positif ataupun sentimen negatif yang sedang terjadi dan juga menyenggol pasar saham pada berbagai sektor.
1. Bearish Pada Pasar Saham
Bearish pada pasar saham ini memiliki arti di mana kondisi saham yang tidak aktif bergerak atau dalam kondisi diam dan malah cenderung mengalami penurunan.
Istilah tersebut berasal dari kata bear yaitu beruang. Beruang memiliki sifat yang cenderung tenang. Hal tersebut berarti bahwa beruang menggambarkan pasar yang tidak bergerak atau cenderung lebih tenang.
Seekor beruang cenderung menyerang dengan cakar yang menggunakan pola gerakan atas ke bawah. Hal tersebut juga menggambarkan kondisi pasar pada penjualan yang sedang mengalami kondisi penurunan atau melemah.
Kondisi bearish juga memiliki arti yaitu:
- Investor mayoritas sedang berhati-hati secara psikis maupun dalam kondisi pesimis terutama dengan kondisi bearish yang membuat perekonomian belum meyakinkan.
- Indeks pasar juga ikut turun sampai angka 20%
2. Bullish Pada Pasar Saham
Bullish memiliki arti yang berkebalikan daripada bearish. Jika bearish tadi diam dan cenderung mengalami penurunan maka bullish berarti kondisi pasar saham yang sedang mengalami kenaikan. Kata bullish ini juga diambil dari nama hewan yang unik yaitu bull yang berarti banteng.
Baca Juga: Simak Tips Cara Membuat Financial Planning yang Baik
Seekor banteng biasanya lebih suka menyerang dengan menyerbu cepat dan juga dengan mengangkat tanduk pada bagian kepalanya ke atas. Hal tersebut dimaksudkan untuk dapat menusuk target dari banteng tersebut. Hal itu juga yang menggambarkan kondisi pasar mengalami kenaikan atau mengalami penguatan (bullish).
Istilah bullish juga menggambarkan bahwa kondisi pasar saham sedang berapi-api atau on fire. Kondisi bullish ini juga memiliki arti yaitu:
- Pada kondisi ini investor mayoritas sedang dalam kondisi optimis
- Indeks pasar juga mengalami peningkatan sampai 20%
Sentimen yang saling berlawanan ini bisa saja dimiliki oleh seseorang. Apabila Anda menemukan istilah tersebut di pasar maka sudah memahami apa arti dari bearish dan bullish yang ditemukan di pasaran. Kondisi pasar modal biasanya lebih fluktuatif dimana biasanya mengalami tren peningkatan dan diikuti tren penurunan yang cukup signifikan.
Baca Juga: Awas Jangan Salah!, Ini Perbedaan Obligasi dan Saham
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham pada pasar modal. Mulai dari sentimen internasional yang dapat berpengaruh pada pasar saham yang ada di Indonesia, kondisi stabilitas ekonomi makro yang ada di Indonesia.
Selain itu ada juga kinerja dari perusahaan penerbit, kinerja industri perusahaan yang juga berpengaruh pada harga saham, stabilitas politik yang ada di dalam maupun luar negeri, pandemi, bencana alam dan lain sebagainya.
Jika disajikan dalam bentuk grafik biasanya kondisi bearish dan bullish ini memiliki perbedaan di antara keduanya. Apabila kondisi sedang turun atau bearish maka grafik juga akan mengalami penurunan. Sedangkan untuk kondisi bullish terjadi saat grafik bergerak naik.
Cara Menghadapi Bearish dan Bullish Pada Pasar Saham
Apabila pada saat melakukan investasi terjadi bearish dan bullish maka apa yang harus dilakukan? Berikut ini ada dua tipe investor yang bisa disesuaikan untuk menghadapi setiap kondisi.
Investor Fundamental
Jenis investor pertama yaitu ada investor fundamental yang membeli saham dengan menggunakan analisis fundamental. Analisis fundamental ini merupakan metode yang digunakan untuk menilai perusahaan dari laporan keuangan yang bisa saja menggambarkan kinerja dari perusahaan itu sendiri.
- Pada saat kondisi kulit saham atau saat tren naik investor fundamental ini cenderung menjual saham karena mereka menganggap bahwa pasar masih dalam kondisi yang bagus
- Apabila kondisi sedang turun atau bearish maka umumnya investor fundamental merambah jumlah kepemilikan saham yang dimilikinya. Investor fundamental bukan malah dengan gegabah menjual semua aset yang dimilikinya tetapi justru menambah jumlah kepemilikan dari saham yang mereka miliki.
Hal tersebut karena harga belinya yang sedang murah dan investor fundamental percaya bahwa harga beli tersebut akan mengalami kenaikan kembali di kemudian hari.
Investor Analisa Teknikal
Kategori investasinya yaitu ada investor analisa teknikal. Jenis investor tersebut dikenal juga sebagai trader yaitu seorang investor yang muatan analisa dengan mengamati pola harga saham, data pasar, sampai volume transaksi saham. Analisis tersebut menggunakan perangkat statistik dan juga menggunakan grafik saham.
- Pada saat kondisi sedang bullish atau sedang tren naik maka seorang investor analisa teknikal ini melakukan transaksi pada waktu yang singkat bisa dalam hitungan hari atau bahkan hitungan menit, tak jarang bahkan makan nasi pembelian saham lagi.
Pembelian dilakukan pada saat harga naik lalu dijual kembali pada saat harga sedang tinggi untuk meraih setelah profit dengan pemanfaatan tren bullish ini.
- Pada saat kondisi tren turun atau bearish maka trader banyak menjual kepemilikan saham mereka. Hal tersebut dilakukan untuk bisa menghindari kerugian yang terlalu banyak.
Selain itu juga ada trader yang melakukan strategi bernama wait and see. Strategi tersebut yaitu dengan menunggu, mengamati, serta menganalisis pergerakan dari saham sampai bisa menemukan momen yang tepat untuk bisa menjual saham tersebut.
Segala strategi bisa dilakukan sesuai dengan tujuan dari investasi yang Anda miliki dan juga kebutuhan. Apabila Anda memiliki rencana untuk investasi jangka panjang maka dapat mengikuti sikap investor fundamental terutama dalam menghadapi kondisi bearish dan bullish tersebut.
Begitu pula sebaliknya jika ada sekarang ini sedang mempelajari analisis teknikal saham dan juga menerapkan strategi untuk investasi jangka pendek bisa mengikuti cara dan sikap trader dengan hati-hati.
Bearish dan Bullish Dalam Lingkup Investasi Kripto
Setelah dijelaskan bearish dan bullish pada investasi saham selanjutnya ada juga istilah bearish dan bullish pada investasi kripto. Teknik analisa Trader untuk kondisi pasar yaitu dengan cara mengenali pola divergence.
Pola tersebut memiliki dua bentuk yaitu yang dinamakan bearish dan bullish. Bearish divergence serta bullish divergence ini dipergunakan untuk dapat melihat sebuah peluang kedepannya terkait dengan langkah yang dapat dilakukan sebagai seorang Trader.
Bearish Divergence Dalam Lingkup Kripto
Bearish divergence ini menandakan posisi pada saat trend turun yaitu saat harga ada di puncak tertinggi sehingga prediksi untuk tren yang selanjutnya yaitu terjadi sebuah penurunan pada pergerakan harga saham.
Bullish Divergence Dalam Lingkup Kripto
Bullish ini merupakan kebalikan dari bearish divergence. Pada bullish divergence ini tren penurunan mendapatkan sinyal yang akan memberikan sebuah tanda akan terjadi kenaikan tren atau reversal.
Jenis-jenis Divergence
Ada dua jenis dari bearish dan bullish divergence yaitu jenisnya ada reguler dan hidden. Berikut ini merupakan pembahasan dari kedua jenis divergence tersebut yang harus Anda ketahui.
Regular Bullish dan Bearish Divergence
Jenis pertama dari divergence yaitu ada reguler divergence yang merupakan sinyal bahwa akan ada pembalikan tren.
- Regular Bullish Divergence
Istilah untuk reguler bullish divergence yaitu kondisi pada saat harga ada pada posisi yang rendah dan juga terdapat sinyal ataupun indikator lebih tinggi. Sehingga bisa menunjukkan terjadi pembalikan ataupun reversal menjadi kondisi bullish. Sehingga beredar bisa mengamati pergerakan untuk dapat mencari momentum yang tepat.
- Regular Bearish Divergence
Reguler bearish divergence ini yaitu kondisi pada saat harga sedang ada di posisi yang jauh lebih tinggi dan juga terdapat sinyal ataupun indikator bahwa trend akan turun. Sehingga bisa menunjukkan pembalikan atau reversal menjadi kondisi bearish.
Hidden Bullish dan Bearish Divergence
Jenis selanjutnya yaitu ada hidden divergence yang merupakan simbol dalam menunjukkan peran terus berlanjut.
- Hidden Bullish Divergence
Pertama ada hidden bullish divergence yang merupakan sebuah kondisi pada saat harga ada di posisi yang tinggi dan sudah terlihat sinyal ataupun indikator yang menunjukkan posisi rendah.
Sehingga menunjukkan terjadinya keberlanjutan pada harga di posisi yang tinggi. Dalam hal ini beredar bisa melakukan perdagangan yang lebih lama lagi.
- Hidden Bearish Divergence
Kedua ada hidden bearish divergence. Pada kondisi ini yaitu kondisi pada saat harga ada di posisi yang rendah dan sudah teriak sinyal ataupun indikator untuk posisi yang lebih tinggi. Sehingga menunjukkan bahwa akan terjadi suatu keberlanjutan harga yang ada di posisi terendah.
Faktor yang Mempengaruhi Bearish dan Bullish
Ada beberapa faktor yang dapat berpengaruh pada kondisi bearish dan bullish yaitu sebagai berikut.
Faktor kondisi bearish
Pergerakan saham yang secara tiba-tiba naik secara tajam merupakan kenaikan saham yang tentu saja tidak sehat karena bebas menurun sewaktu-waktu. Faktor yang berpengaruh pada kondisi ini yaitu ada likuiditas dan juga spekulan.
Spekulan merupakan tindakan pelaku pasar seperti biasa dengan mencari sebuah keuntungan besar dengan memanfaatkan frekuensi harga pada pasar saham.
Hal tersebut tentu saja membuat pasar saham menjadi naik setiap adanya pergerakan saham terdapat kesempatan untuk bisa membeli pada harga yang lebih rendah. Tetapi tentu saja Anda perlu mengawasi dengan rutin pasar saham yang ada.
Faktor kondisi bullish
Faktor yang bisa berpengaruh sehingga dalam kondisi bullish ada dua faktor yaitu likuiditas serta investor fundamental. Likuiditas yaitu kas emiten yang sangat berpengaruh untuk dapat membuat harga saham naik.
Pada saat investor fundamental ini memiliki sebuah dana untuk dapat membeli saham maka likuiditas di pasar bisa tercipta. Semakin banyak mereka membeli maka demand dan supply juga akan berlaku.
Itulah beberapa informasi penting yang harus dipahami tentang bearish dan bullish pada investasi baik itu saham ataupun kripto.