Cara Ekspor Barang yang Aman Bagi Pelaku Usaha Pemula
Cara ekspor barang ke luar negeri bisa dikatakan gampang-gampang sulit. Gampang karena segala informasi tentang ekspor dapat dengan mudah diakses melalui internet dan berbagai platform media sosial.
Mungkin dianggap sulit bagi para pelaku usaha yang belum pernah atau masih awam dengan prosedur ekspor. Mari simak ulasan di artikel berikut untuk memahami lebih jauh tentang ekspor barang.
Tips dan Cara Ekspor Barang dengan Aman
Bukan hanya perusahaan besar, UMKM pun bisa mencoba ekspor untuk mengembangkan bisnis ke pasar yang lebih luas. Sebab ekspor tidak harus berton-ton, kamu bisa ikut kontainer orang jika barangnya kurang dari 50kg. Berikut cara eksport buat pemula.
1. Tentukan Negara Tujuan
Tugas pertama kamu adalah menentukan negara tujuan ekspor. Biasanya negara berpenduduk tinggi seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan India memiliki potensi pasar yang besar.
Kamu juga bisa cari negara tujuan ekspor berdasarkan target pasar untuk produk yang ingin ditawarkan. Misalnya, kamu ingin mengekspor kopi, maka negara dengan konsumsi kopi tertinggi seperti Italia, Finlandia, dan Norwegia bisa jadi tujuan ekspor.
Selain itu, kamu juga bisa mempertimbangkan tujuan ekspor ke negara-negara tetangga yang memiliki kebudayaan hampir sama. Contohnya Malaysia, Singapura, atau Thailand. Pasar ekspor yang lebih dekat ini bisa jadi pilihan bagi pemula sebelum mencoba pasar internasional yang lebih luas.
2. Membuat Perencanaan Ekspor
Setelah memiliki negara tujuan ekspor, maka tugas selanjutnya adalah menyusun rencana ekspor. Hal ini bertujuan agar proses ekspor nantinya bisa berjalan dengan lancar. Kamu bisa menyusun rencana terkait jenis produk, klasifikasi produk, pengemasan produk, dan jalur pengiriman yang akan digunakan.
Baca Juga: Pentingnya Punya Asuransi Pengangkutan Untuk Bisnis Ekspor Import
Pelajari juga cara ekspor barang menggunakan metode langsung atau tidak langsung. Adapun maksud dari langsung adalah ekspor dengan menjual langsung ke konsumen luar negeri tanpa menggunakan bantuan perantara atau pihak ke tiga.
Sedangkan untuk ekspor tidak langsung, berarti kamu menggunakan jasa pihak ketiga sebagai perantara dengan pembeli luar negeri. Perantara yang biasa digunakan untuk ekspor antara lain agen ekspor, perusahaan trading, atau bahkan eksportir lain yang sudah sering mengirim barang ke luar negeri.
3. Daftarkan Website Bisnis ke Portal Bisnis Internasional
Demi kelancaran bisnis dan pemasaran produk kamu ke pasar luar negeri, sangat disarankan untuk mendaftarkan usaha kamu ke portal bisnis internasional. Misalnya, dengan memanfaatkan platform e-commerce mancanegara yang terkenal seperti Amazon atau Alibaba.
Baca Juga: Pelajari Apa Itu Istilah Loco & Franco Sebelum Bisnis Ekspor Impor!
Selain tatacara ekspor, pelajari juga metode dan ketentuan shipping yang menjadi opsi dari masing-masing platform. Dengan memanfaatkan e-commerce internasional, akan sangat membantu bisnis kamu agar ditemukan oleh konsumen dari berbagai belahan dunia.
Kamu juga bisa memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Twitter, dan TikTok yang kini banyak digunakan. Analisis media sosial mana yang banyak dipakai oleh target pasarmu. Jika perlu, manfaatkan juga iklan seperti Google Ads, Instagram Ads, TikTok Ads, dan YouTube Ads.
4. Memiliki Dokumen Purchase Order
Cara ekspor barang yang perlu dilakukan adalah menyiapkan dokumen ekspor. Salah satu dokumen ekspor yang dibuat oleh eksportir adalah invoice atau surat penagihan berisi data dan nilai barang. Dokumen ini dibuat berdasarkan purchase order atau bukti permintaan barang oleh pembeli dari luar negeri.
Selain invoice, eksportir juga perlu membuat dokumen berupa packing list. Dalam dokumen ini dimuat informasi terkait isi paket, mulai dari jenis barang hingga jumlah dan berat barang. Sedangkan untuk dokumen ekspor berupa bill of lading dibuat oleh perusahaan pengiriman.
5. Lengkapi dengan Layanan Asuransi Pengiriman Barang
Proses pengiriman barang, terutama dalam konteks internasional, seringkali melibatkan risiko kerugian yang dapat berdampak finansial bagi pengirim. Asuransi pengiriman atau Insurance Policy menjadi sebuah perangkat penting untuk mengurangi risiko-risiko tersebut
6. Menyiapkan Dokumen Tambahan
Ada beberapa dokumen tambahan yang perlu disiapkan untuk memastikan pengiriman aman dan meminimalisir risiko ekspor yang tidak diinginkan. Invoice, packing list, dan bukti bayar bea cukai adalah dokumen ekspor yang dibutuhkan.
Selain dokumen yang sudah disebutkan, eksportir juga perlu menyiapkan dokumen yang menyatakan legalitas eksportir seperti beberapa dokumen berikut.
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak setempat.
- Nomor Identitas Kepabeanan (NIK) yang diterbitkan oleh Ditjen Bea Cukai.
- Surat Izin Perdagangan (SIUP) yang diterbitkan oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dari kabupaten/kota.
- Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang diberikan oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dari kabupaten/kota.
Pastikan semua dokumen sudah benar dan dilengkapi sebelum kamu mengirim barang ke luar negeri. Dokumen yang lengkap dapat mempercepat proses administrasi ekspor.
Itulah beberapa informasi yang perlu diketahui terkait cara ekspor barang ke luar negeri bagi para pelaku usaha khususnya pemula. Siapkan seluruh dokumen administrasi untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan.
Jangan lupa, lengkapi pengiriman barang kamu ke luar negeri dengan asuransi marine cargo. Asuransi yang dapat memberikan perlindungan dari kerugian ekspor atau kerusakan besar akibat faktor eksternal seperti kerusakan fisik atau pencurian.