6 Faktor Yang Memengaruhi Besaran Premi Asuransi Kebakaran

meta icon

premi asuransi kebakaran

Asuransi kebakaran adalah produk perlindungan yang akan memberikan proteksi dan kompensasi akibat kebakaran pada properti Anda. Oleh karena itu, memastikan bahwa Anda telah membayar premi asuransi kebakaran secara rutin wajib dilakukan guna menghindari risiko finansial yang mungkin terjadi.

Inilah yang Mempengaruhi Premi Asuransi Kebakaran

Perlindungan pada asuransi kebakaran termasuk pembayaran ganti rugi karena kebakaran akibat korsleting listrik, ledakan, bahkan petir. Pihak perusahaan asuransi juga kerapkali memberikan tambahan perlindungan seperti kebakaran yang diakibatkan oleh kerusuhan, tabrakan, hingga bencana alam.

Sama halnya seperti produk asuransi kebanyakan, sebagai nasabah Anda perlu membayarkan premi dengan jumlah dan jangka waktu tertentu. Jumlah atau nominal premi ini dapat bervariasi sesuai dengan pertimbangan beberapa faktor seperti:

1. Nilai bangunan

Salah satu faktor yang dapat menentukan berapa besaran premi yang harus dibayarkan adalah seberapa persen dari nilai yang diperlukan guna membangun bangunan tersebut kembali. Kendati demikian, besaran premi setiap bangunan akan berbeda-beda, namun harus minimal Rp100.000.

Semakin tinggi nilai suatu bangunan, maka akan semakin tinggi premi yang harus dibayarkan. Hal ini tentu masuk akal karena nilai bangunan yang mahal juga akan membuat potensi kerugian bagi perusahaan asuransi semakin tinggi.

Baca Juga: Mengenal Asuransi Kebakaran & Apa Saja Yang Dicover? Yuk Simak Ulasannya

Sebagai contoh, bangunan rumah Anda membutuhkan nilai Rp800 juta untuk membangunnya kembali. Rumah tersebut akan diasuransikan dengan persentase premi 0,13%. Dengan begitu, penghitungan premi asuransi kebakaran pokoknya adalah Rp800 juta x 0,13% = Rp1.040.000.

2. Luas bangunan

Besaran luas bangunan juga menjadi salah satu penentu dari luas bangunan yang akan Anda jaminkan. Rumah dengan luas 300 m2 tentu juga akan menelan lebih banyak biaya dibandingkan dengan rumah dengan luas 100-200 m2.

Sebagai contoh, apabila biaya untuk membangun ulang suatu bangunan rumah pasca kebakaran mencapai Rp5 juta per meter, maka nilai bangunan dengan luas rumah 300 m2 adalah Rp1,5 miliar. Sementara untuk luas rumah 100-200 m2, nilainya menjadi 500 juta sampai dengan 1 milyar rupiah.

3. Fungsi dan penggunaan bangunan

Faktor lain yang juga sangat berpengaruh terhadap besarnya premi produk asuransi kebakaran yakni fungsi dari bangunan itu sendiri. Jika bangunan tersebut digunakan sebagai rumah (tempat tinggal), tentu akan berbeda fungsinya dengan ruko (rumah sekaligus toko) atau rukan (rumah sekaligus kantor).

Besaran premi untuk bangunan yang difungsikan sebagai ruko dan rukan tentu akan lebih mahal jika dibandingkan dengan rumah. Terlebih, ruko dan rukan memiliki aset risiko yang jauh lebih tinggi karena diperuntukkan sebagai tempat usaha.

4. Lingkungan sekitar bangunan

Ternyata, lingkungan di sekitar bangunan juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi besaran premi asuransi kebakaran. Apabila properti Anda berada di areka dengan risiko kebakaran yang tinggi seperti di dekat hutan atau industri, maka premi akan cenderung tinggi.

Begitu pula jika bangunan tersebut berada di area yang padat penduduk, zona bencana, atau terdapat bangunan lain yang berkonstruksi kayu. Apabila bangunan tersebut juga mempunyai riwayat kerugian yang pernah dialami, tentu juga akan sangat mempengaruhi besaran premi yang ditanggung.

5. Kelas konstruksi bangunan

Jenis konstruksi suatu bangunan juga menjadi salah satu faktor yang sangat menentukan besaran premi yang harus dibayarkan saat Anda memutuskan untuk menggunakan asuransi kebakaran. Pada dasarnya, terdapat tiga kelas konstruksi yang harus dipahami yakni kelas I, kelas II, dan kelas III.

Konstruksi kelas I merupakan bangunan yang terbuat dari beton, baja, dan bahan lain yang tidak mudah terbakar. Bangunan kelas II terdiri dari beton, batu, dan tambahan material kayu, sementara konstruksi kelas III berada di luar kedua jenis kelas tersebut.

6. Perluasan manfaat

Asuransi kebakaran juga sangat berpengaruh terhadap perluasan manfaat yang diinginkan oleh pihak nasabah. Terlebih, asuransi kebakaran umumnya hanya mencakup sejumlah hal dasar seperti asap, ledakan, petir, hingga korsleting listrik.

Para nasabah juga dapat menambah manfaat untuk melindungi bangunan dari berbagai kerusuhan yang dapat menyebabkan kebakaran, terorisme, bencana alam, hingga pencurian dan pembongkaran. Apabila Anda setuju untuk menambah manfaat tersebut, terdapat biaya tambahan lain di luar premi pokok.

Itulah beberapa hal mengenai hal-hal yang akan sangat berpengaruh terhadap besaran premi asuransi kebakaran. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi Anda guna menghitung berapa banyak biaya asuransi yang harus dikeluarkan.

Proteksi yang Sesuai untuk Kebutuhan Anda

MPMInsurance :
Protection, Advisory & Reliability

PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika atau MPMInsurance adalah anak perusahaan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk yang menjalankan kegiatan usaha di bidang asuransi umum (non-jiwa) sejak 12 Oktober 2012. MPMInsurance saat ini memiliki 18 kantor (Pusat, cabang, dan perwakilan) yang tersebar di seluruh Indonesia dan menyediakan beberapa produk asuransi; diantaranya seperti asuransi kendaraan bermotor (asuransi mobil, asuransi motor), asuransi perjalanan, asuransi properti, asuransi harta benda, asuransi konstruksi, asuransi uang, asuransi pengangkutan, dan asuransi rangka kapal. Pada 2022, MPMInsurance dinobatkan sebagai Asuransi Terbaik 2022 untuk Kategori Asuransi Umum dengan Aset di atas 1-5 Triliun Rupiah oleh Majalah Investor, dan mendapatkan Peringkat A+ dari Fitch Ratings Indonesia.

mobile logo