Perbedaan Lending dan Funding Sebagai Sistem Investasi
Bagi yang bekerja di bidang finansial, ataupun mengikuti tren dalam dunia finansial, mungkin sudah memahami dengan betul tentang apa itu lending dan funding. Keduanya memiliki perbedaan yang mana keduanya bisa digunakan sebagai sistem investasi.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang pengertian dari lending, apa itu lending, P2P lending, serta apa itu funding. Selain itu, kita juga akan membahas tentang perbedaan dari setiap lending dan funding, serta bagaimana keduanya bisa cocok digunakan sebagai salah satu sistem investasi.
Pengertian Apa itu Lending
Investasi itu sendiri adalah sebuah cara yang populer digunakan banyak orang untuk dapat mengembangkan kekayaan dan aset kita. Meskipun terdapat banyak jenis sistem investasi yang ada di dunia ini, salah satu sistem investasi yang paling banyak digunakan adalah sistem lending. Nah, apa itu sistem lending dan bagaimana cara kerjanya?
Lending atau memberi pinjaman, adalah meminjamkan dana kepada pihak lain atau dalam hal ini adalah pihak peminjam. Proses pemberian pinjaman ini dilakukan secara ketat, teratur, dan sistematis dengan banyak peraturan serta kontrak yang mengikat, seperti tenggat waktu pengembalian dana, penjaminan pengambilan dana, serta dengan adanya bunga pinjaman.
Pada sistem lending ini, individu akan memberikan dana pinjaman kepada pihak peminjam, dan pihak peminjam akan mengembalikan dana tersebut dalam tenggat waktu tertentu, dan biasanya akan terdapat bunga pinjaman sebagai bentuk imbalan atas sistem lending tersebut.
Baca Juga: Bedanya Obligasi dan Saham yang Wajib Kamu Ketahui
Nah, sistem lending itu sendiri bisa menjadi sebuah sistem investasi yang memiliki risiko yang rendah, namun juga dengan imbalan yang rendah. Investasi lending disebut juga sebagai sistem investasi yang cukup aman, namun juga tidak akan ada banyak penghasilan darinya.
Contoh Lending
Terdapat beberapa contoh sistem investasi lending yang banyak digunakan di masyarakat yakni:
Obligasi
Sistem obligasi adalah sebuah sistem lending yang berbentuk investasi hutang. Di dalam sistem obligasi, Anda akan membeli sebuah surat obligasi, lalu Anda akan meminjamkan sejumlah dana kepada satu pihak (dapat berupa perusahaan atau pemerintah). Sesuai dengan surat obligasi, maka pihak tersebut akan mengembalikan dana Anda dalam tenggat waktu tertentu, dengan bunga.
P2P
Investasi P2P atau Peer-to-Peer adalah sebuah aktivitas lending di mana pihak akan meminjamkan dana kepada individu yang membutuhkan dana langsung, tanpa adanya bantuan dari pihak penengah seperti bank. Dengan bantuan dari Fintech P2P, hal ini menjadi memudahkan sistem lending itu sendiri.
Baca Juga: Mengenal Apa itu Buyback Saham dan Equity Crowdfunding
Investasi P2P itu sendiri memiliki risiko yang cukup tinggi, namun juga bunga investasi P2P tersebut memiliki keuntungan bunga investasi yang cukup menggiurkan. Namun Anda harus berhati-hati untuk memilih platform P2P lending.
Keuntungan utama dari menggunakan sistem lending adalah sistem ini memiliki potensi pengembalian dana yang tinggi, sehingga akan lebih aman, dan dalam beberapa contoh terdapat juga sistem lending yang memiliki bunga yang cukup menarik untuk ditawarkan.
Pengertian Apa itu Funding
Sedangkan sistem funding itu sendiri adalah sebuah sistem di mana individu tertentu, atau juga lembaga keuangan akan memberikan sejumlah dana kepada suatu entitas, dan dana tersebut akan digunakan untuk sebuah proyek atau bisnis, serta membiayai biaya operasional mereka.
Ibarat kata Anda ikut patungan membayarkan biaya operasional bisnis, dan nantinya, bisnis tersebut diharuskan membayarkan kembali kepada Anda sejumlah dengan uang yang tertera pada kontrak funding. Semakin besar persentase Anda dalam melakukan investasi funding, maka semakin besar juga imbalan dari penerima dana.
Sistem funding itu sendiri memiliki potensi keuntungan yang cukup besar, terutama jika proyek, dan bisnis yang didanai adalah sebuah bisnis yang sukses. Tentu saja akan menghasilkan pengembalian dana yang cukup signifikan. Tetapi, funding itu sendiri juga memiliki risiko yang cukup besar, karena jika proyek dan bisnis yang didanai mengalami kerugian, itu juga akan berpengaruh terhadap pengembalian dana Anda.
Namun, funding itu sendiri juga menjadi sebuah lahan bagi investor untuk dapat berinvestasi dalam setiap sektor atau proyek yang bagi mereka menarik, tidak hanya dalam segi finansial, tetapi juga dalam segi sosial atau politik, sesuai dengan nilai dan minat yang mereka miliki.
Contoh Funding
Ada beberapa jenis sistem funding yang bisa digunakan oleh setiap investor yakni:
Deposito
Deposito adalah sebuah jenis rekening tabungan pada bank yang Anda simpan dengan jangka waktu tertentu, dan Anda tidak akan bisa menarik uangnya dalam jatuh tempo tertentu, bisa berupa 3 bulan, hingga 1 tahun deposito.
Bank yang berbeda menawarkan bunga deposito yang berbeda pula, serta memiliki regulasi yang berbeda pula untuk rekening deposito tersebut. Karena modal investasi tidak akan bisa ditarik kembali dalam kurun waktu tertentu, deposito itu sendiri bisa terbilang sebuah investasi jangka panjang.
Reksadana
Reksadana adalah sebuah jenis funding, di mana pemilik modal atau disebut juga sebagai investor akan melakukan investasi di pasar modal. Pasar modal atau reksa ini menawarkan banyak pilihan untuk setiap bisnis dan proyek yang menjual surat saham reksa mereka kepada investor, dan investor akan bisa memilih proyek mana yang akan mereka investasikan.
Keuntungan dari reksadana bisa dibilang fluktuatif, dan juga tidak bergantung terhadap kondisi ekonomi di pasar modal.
Rekening tabungan
Dana yang Anda setorkan ke dalam rekening tabungan bank dapat juga disebut sebagai sebuah funding investasi, namun dalam hal ini, rekening hanya akan menawarkan bunga yang sangat kecil. Sehingga membuka rekening biasa tidak akan dianggap sebagai menginvestasikan dana Anda.
Namun terdapat juga rekening khusus yang didedikasikan sebagai sebuah rekening penyimpan dengan bunga dana yang lebih tinggi dari rekening biasanya.
Crowdfunding
Crowdfunding adalah sebuah sistem funding atau menghimpun dana yang dilakukan oleh sejumlah orang di internet, dan dana tersebut akan disalurkan untuk modal bisnis atau suatu proyek. Bukti penghimpunan dana tersebut lalu akan berupa bentuk surat kepemilikan saham atau juga ekuitas.
Investasi crowdfunding merupakan investasi jangka panjang, namun juga surat saham atau ekuitas tersebut dapat diperjualbelikan kembali.
Perbedaan dari Sistem Funding dan Lending
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, terdapat beberapa perbedaan yang sangat signifikan dari kedua sistem tersebut. Berikut ini adalah perbedaan dari sistem funding dan lending sebagai suatu sistem investasi yang bisa Anda gunakan.
Investasi rendah risiko vs investasi tinggi risiko
Sistem investasi lending memiliki risiko yang lebih rendah, terutama jika Anda melakukannya melalui badan lending yang terpercaya dan diawasi oleh otoritas jasa keuangan.
Sedangkan untuk sistem funding, meskipun dengan adanya pengawasan yang ketat, sistem funding sebagai sebuah investasi masih memiliki risiko yang cukup tinggi, terutama jika Anda mempertaruhkan investasi Anda ke dalam suatu bisnis atau proyek yang belum tentu berhasil.
Investasi dengan keuntungan rendah vs tinggi
Tentu saja dengan risiko yang rendah, keuntungan bunga yang didapatkan pun terbilang cukup rendah, meskipun terdapat juga beberapa kasus untuk sistem lending yang menawarkan bunga yang cukup menggiurkan.
Sedangkan untuk sistem funding, terdapat banyak potensi keuntungan yang bisa didapat dari suatu investasi yang sukses, sehingga keuntungannya akan bergantung terhadap kecermatan dari seorang investor, serta keberuntungan juga.
Short-term investment vs Long-term investment
Sistem lending bisa dibilang sebuah sistem dengan jangka waktu investasi yang rendah, tergantung dari tenggat waktu pembayaran dana lending, sedangkan untuk sistem funding bisa dibilang bahwa sistem tersebut adalah sebuah investasi jangka panjang, dikarenakan hasil yang didapatkan dari sebuah bisnis dan proyek tersebut akan memakan waktu yang cukup lama.
Nah, jadi apakah Anda sudah memahami tentang perbedaan kedua jenis sistem investasi tersebut? Keduanya merupakan sistem investasi yang paling banyak digunakan di masyarakat, baik untuk funding maupun lending. Kedua sistem investasi tersebut juga dinilai paling aman, dan merupakan sistem investasi yang telah diawasi oleh pemerintah, bank Sentral dan Otoritas Jasa keuangan.
Namun masih terdapat juga beberapa platform, atau sistem funding dan lending yang dinilai kurang aman, terutama jika platform tersebut belum terdaftar di otoritas jasa keuangan. Maka Anda perlu berhati-hati jika memang Anda berniat untuk melakukan investasi di situs atau platform tersebut. Berinvestasilah dengan hati-hati, tetap pintar, dan jangan mudah tertipu bunga besar.
Strategi Berinvestasi pada Funding Maupun Lending
Pertama, mari kita bahas tentang strategi berinvestasi menggunakan sistem lending. Pada sistem lending, pertama Anda harus melakukan diversifikasi portofolio. Strategi ini adalah sebuah strategi yang umum dilakukan pada sistem lending, karena sistem ini akan membantu untuk mengurangi risiko investasi yang rugi, dan membagikan jumlah investasi Anda menjadi ke banyak pinjaman yang berbeda.
Secara singkatnya, jangan menaruh setiap telur ke dalam satu keranjang. Diversifikasikan, dan investasikan di tempat yang berbeda. Dengan begitu, akan mengurangi risiko untuk kerugian yang besar ketika suatu tempat atau peminjam dana Anda mengalami kerugian, atau mengalami masalah.
Analisa dengan betul untuk risiko kredit, sebelum Anda memutuskan untuk memberikan investasi Anda kepada peminjam. Pastikan juga untuk memilih platform lending yang terpercaya, sudah diawasi oleh otoritas jasa keuangan, serta sudah memiliki reputasi yang baik dalam pengembalian dana, dan investasi client.
Sedangkan untuk strategi berinvestasi menggunakan sistem funding, pertama Anda perlu melakukan riset terlebih dahulu tentang sebuah industri, atau proyek yang ingin Anda investasikan dana ke dalamnya. Anda harus melakukan penelitian yang lengkap, komprehensif, serta Anda bisa menilai sendiri tentang keberlangsungan proyek dan bisnis tersebut, apakah aman untuk kedepannya dan untuk masa depan.
Bagaimana resiko dari bisnis tersebut, apakah terdapat potensi pertumbuhan, sedangkan bagaimana dengan tren yang sedang ada dalam industri tersebut? Jika Anda sudah memahami pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut, maka Anda bisa menilai seberapa aman, dan seberapa profitable kah investasi dana pada bisnis atau proyek tersebut.
Analisis juga proyek yang Anda danai, secara berkelanjutan. Pastikan Anda melakukan analisa mendalam, mulai dari rencana bisnis, proyek keuangan, serta tim manajemen. Pastikan juga untuk berhati-hati terhadap perusahaan fiktif dan bodong yang dapat menipu para investor, sehingga Anda perlu melakukan analisa dengan jeli, atau langsung bertemu dengan pihak dari bisnis dan proyek tersebut.
Sama seperti strategi funding, jangan lupa untuk melakukan diversifikasi dari investasi Anda, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat perusahaan, bisnis atau proyek yang diinvestasikan mengalami kerugian.