Penting! Pahami Jenis Risiko, Penyebab, dan Cara Menyelesaikannya

meta icon

pengertian, apa itu risiko

Segala kegiatan yang kamu jalani sehari-hari, tanpa disadari kerap mengandung risiko dan ketidakpastian. Risiko yang muncul tentunya beragam tergantung jenis kegiatan yang kamu lakukan. Bahkan, pekerjaan yang terlihat santai sekali pun juga memiliki risiko.

Oleh karena itu, jika kamu ingin berkembang, penting untuk kamu membekali diri dan siap menghadapi risiko apa pun, kapan pun, dan di mana pun.

Berikut adalah informasi lengkap mengenai risiko yang telah dihimpun OOTB dari berbagai sumber.

Pengertian Risiko

Pengertian dari risiko adalah kondisi ketidakpastian yang mengandung bahaya atau konsekuensi atas suatu kegiatan, tindakan, atau aktivitas.

Kondisi tersebut dapat berkaitan dengan beberapa hal, misalnya karier, usaha, bisnis, dan berbagai keputusan lain dalam hidup yang kamu ambil.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan risiko adalah kemungkinan terjadinya peristiwa yang bisa membuat seseorang mengalami kerugiaan.

Untuk menghindari kerugian tersebut, ada baiknya sebelum mengambil keputusan kamu harus mempertimbangkan segala sesuatu sekaligus bersiap akan kemungkinan terburuk.

Jenis-jenis Risiko

Meski terlihat sederhana, ternyata risiko juga memiliki beberapa jenis. Informasi mengenai jenis-jenis risiko ini penting agar kamu terhindar dari kerugian. Berikut lengkapnya:

1. Pure Risk

Risiko murni adalah risiko yang bersifat murni. Jadi, ketika kamu mengalami risiko, maka dapat dipastikan kamu akan mengalami kerugian. Begitu juga sebaliknya, apabila risiko murni tidak terjadi, maka kamu akan mendapat keuntungan.

Contoh paling sederhananya adalah bencana seperti kebakaran dan banjir. Jika risiko itu tidak terjadi tentunya kamu akan tetap bisa tinggal di rumah dengan nyaman. Tapi jika bencana itu terjadi, kamu akan kehilangan tempat tinggal.

2. Speculative Risk

Saat mengalami risiko spekulatif, ada tiga kemungkinan yang akan kamu alami, yakni keuntungan, kerugian, dan break even.

Break even adalah istilah untuk kondisi titik impas atau tidak terjadi keuntungan maupun kerugian. Risiko spekulatif yang biasa ditemui sehari-hari adalah undian berhadiah, risiko kurs, hingga investasi saham.

3. Particular Risk

Ciri khas yang paling membedakan risiko khusus adalah diperkirakan dan diantisipasi. Sebab, risiko ini bersumber dari kegiatan individu atau lokal.

Misalnya adalah ledakan turbin atau kecelakaan kereta. Salah satu cara untuk mengantisipasi kerugian yang bisa timbul atas risiko khusus, salah satunya adalah dengan menggunakan produk asuransi untuk memberikan jaminan perlindungan terhadap diri sendiri.

4. Fundamental Risk

Berbeda dengan risiko khusus, risiko fundamental adalah risiko di luar kendali manusia yang berasal dari lingkungan atau alam. Risiko jenis ini umumnya menimbulkan dampak yang cukup besar.

Contoh kejadian yang menimbulkan risiko fundamental adalah gempa bumi, longsor, angin puting beliung, dan bencana alam lainnya. Semakin besar skala kejadian tersebut, tentunya akan semakin besar risiko atau dampak yang ditimbulkan.

5 Langkah Meminimalisir Dampak dari Risiko

Setelah memahami jenis-jenis risiko, penting juga untuk kamu mengetahui cara menghindari atau meminimalisir terjadinya risiko.

Sebab, kamu tidak akan tau pasti seberapa besar risiko atau dampak atas kejadian tak terduga yang bisa menghampiri kamu kapan saja.

Upaya untuk mempersiapkan segala sesuatu di awal untuk menghadapi risiko atau kemungkinan terburuk kerap disebut dengan istilah manajemen risiko.

Meski kamu tidak bisa lari dari risiko, tapi dengan manajemen risiko kamu dapat meminimalisir kerugian atau dampak yang mungkin terjadi. Berikut adalah contoh manajemen risiko yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Identifikasi Risiko

Dalam manajemen risiko, langkah paling pertama yang harus kamu lakukan adalah mengidentifikasi risiko. Kamu bisa memperkirakan dampak yang mungkin terjadi hingga potensi kerugian yang mungkin ditimbulkan. Usahakan mengidentifikasi risiko dengan melihatnya dari berbagai aspek atau sudut pandang.

2. Asesmen Risiko

Setelah identifikasi, kamu bisa masuk ke tahap asesmen yakni mengurutkan risiko berdasarkan besaran kerugian yang mungkin ditimbulkan.

Setelah diurutkan, buatlah skala prioritas dan tentukan mana risiko yang harus kamu beri perhatian lebih. Kamu bisa fokus pada risiko yang paling mungkin terjadi atau yang memiliki potensi kerugian paling besar.

3. Kebijakan Merespon Risiko

Langkah berikutnya adalah merespon atau membuat keputusan saat risiko terjadi. Dalam dunia usaha, ada beberapa kebijakan yang bisa dilakukan dalam merespons atau menanggapi risiko, di antaranya:

3.1 Risk Avoidance

Kebijakan pertama adalah dengan menghentikan seluruh aktivitas usaha yang dianggap memicu timbulnya risiko. Jika tidak ingin menghentikan secara total, perusahaan juga bisa menerapkan kebijakan risk reduction yakni mengendalikan bagian internal perusahaan untuk mengurangi dampak dari risiko yang ditimbulkan

3.2 Risk Sharing of Transfer

Kebijakan merespons risiko ini dilakukan dengan cara memindahkan dampak risiko ke pihak lain, misalnya yang paling umum adalah ke asuransi. Dengan begitu, dampak atau kerugian yang dialami perusahaan dapat ditekan atau diminimalisir.

3.3. Risk Acceptance

Tidak seperti kebijakan lain yang bersifat menghindari atau menekan dampak dari risiko, risk acceptance adalah kebijakan perusahaan untuk menerima segala dampak risiko yang mungkin terjadi.

3.4 Create a Risk Management Plan

Kebijakan ini dilakukan perusahaan untuk memudahkan proses penanganan dampak dari risiko. Sebab, masing-masing risiko sudah dikategorikan, lengkap dengan rencana penanganannya.

4. Pelaksanaan

Jika kamu sudah menentukan kebijakan yang akan diambil dalam merespons suatu risiko, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan kebijakan tersebut.

Misalnya untuk risk sharing of transfer, kamu hendak memindahkan risiko ke asuransi. Tentunya, kamu harus terlebih dahulu mencari informasi mengenai perusahaan dan jenis asuransi yang tepat.

5. Evaluasi

Langkah paling terakhir dalam manajemen risiko adalah melakukan evaluasi. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan, meski sudah melakukan perencanaan sebaik mungkin, ada beberapa hal yang mempengaruhi pelaksanaan.

Sehingga, mau tidak mau rencana tersebut harus diubah. Sebelum terlambat, kamu dapat melakukan evaluasi secara berkala. Jadi, ketika risiko itu muncul kamu sudah siap dengan rencana yang lebih matang.

Proteksi yang Sesuai untuk Kebutuhan Anda

MPMInsurance :
Protection, Advisory & Reliability

PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika atau MPMInsurance adalah anak perusahaan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk yang menjalankan kegiatan usaha di bidang asuransi umum (non-jiwa) sejak 12 Oktober 2012. MPMInsurance saat ini memiliki 18 kantor (Pusat, cabang, dan perwakilan) yang tersebar di seluruh Indonesia dan menyediakan beberapa produk asuransi; diantaranya seperti asuransi kendaraan bermotor (asuransi mobil, asuransi motor), asuransi perjalanan, asuransi properti, asuransi harta benda, asuransi konstruksi, asuransi uang, asuransi pengangkutan, dan asuransi rangka kapal. Pada 2022, MPMInsurance dinobatkan sebagai Asuransi Terbaik 2022 untuk Kategori Asuransi Umum dengan Aset di atas 1-5 Triliun Rupiah oleh Majalah Investor, dan mendapatkan Peringkat A+ dari Fitch Ratings Indonesia.

mobile logo