Pengertian Inflasi Beserta Jenis dan Cara Mengatasinya
Istilah inflasi belakangan banyak disebutkan di media-media. Tapi, kenyataannya masih banyak orang yang belum memahami dengan baik arti dari istilah ini.
Kali ini, kami akan memberikan penjelasan mengenai inflasi secara lengkap. Pada dasarnya, inflasi adalah kondisi dalam perekonomian suatu negara ketika harga barang atau jasa mengalami kenaikan dalam waktu yang cukup panjang.
Inflasi bisa disebabkan karena beberapa faktor, salah satunya adalah kenaikan permintaan dan biaya produksi yang meningkat. Tidak jarang inflasi yang terjadi pada satu negara dapat berimbas pada perdagangan di seluruh dunia.
Pasalnya, inflasi akan sangat berpengaruh besar pada daya beli seseorang. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah inflasi atau setidaknya meminimalisir dampaknya. Meski begitu, dibutuhkan kerjasama dari pemerintah dan masyarakat untuk menekan dampak dari inflasi terhadap perekonomian suatu negara.
Sebelum masuk lebih dalam tentang jauh tentang jenis inflasi, penyebab, dan cara mengatasinya, ada baiknya kamu memahami dulu pengertian dan contoh inflasi yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Berikut penjelasan lengkapnya:
Pengertian dan Contoh Inflasi
Inflasi adalah situasi kenaikan harga barang dan jasa secara umum secara terus-menerus. Secara pengertian sederhana tersebut, seharusnya semua orang sudah dapat memahami arti dari inflasi. Namun, para ahli mengutarakan banyak pendapat terkait pengertian dari istilah inflasi.
Nopirin menjelaskan inflasi adalah proses terjadinya kenaikan harga-harga yang umum dan terjadi selama berkelanjutan dalam periode tertentu.
Sementara menurut Manullang, inflasi merupakan keadaan yang menyebabkan nilai mata uang di satu negara mengalami penurunan.Lain lagi dengan Samuelson dan Nordhaus yang mengatakan bahwa inflasi diartikan sebagai kenaikan harga barang kebutuhan pokok seperti beras dan bahan bakar.
Agar dapat lebih mengerti pengertian dari inflasi, kamu bisa melihat contoh nyata yang terjadi pada Indonesia pada 1963-1965. Kala itu, angka inflasi Indonesia tercatat menyentuh angka 600 persen lebih. Angka tersebut sudah masuk ke dalam kategori hiperinflasi.
Jenis-jenis Inflasi
Setelah mendapatkan informasi tentang pengertian inflasi, mungkin kebanyakan orang menganggap semua inflasi sama saja yakni kenaikan harga barang dan jasa.
Ternyata, inflasi sendiri memiliki beberapa jenis yang bisa dilihat berdasarkan tingkat keparahan, penyebab, dan sumber. Untuk lebih lengkapnya mengenai pengertian masing-masing jenis inflasi, kamu bisa simak di penjelasan berikut ini.
1. Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahan
Berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi terbagi menjadi 4 jenis yakni ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Semakin tinggi tingkat keparah inflasi tentunya akan semakin berdampak pada masyarakat.
1.1 Inflasi Ringan
Inflasi ringan adalah jenis inflasi yang tergolong yang mudah ditangani atau dikendalikan. Sesuai namanya, inflasi ringan tidak akan memberikan pengaruh atau efek yang signifikan pada perekonomian suatu negara.
Besaran kenaikan harga secara umum yang masih masuk dalam inflasi ringan adalah di bawah 10 persen setiap tahunnya.
1.2 Inflasi Sedang
Selanjutnya masuk ke level inflasi yang sedikit lebih berat. Inflasi sedang dapat berdampak pada sejumlah masyarakat, sekalipun yang memiliki pendapatan tetap.
Pasalnya, besaran kenaikan harga barang pada inflasi sedang bisa mencapai 30 persen per tahunnya. Jumlah tersebut tentu akan berpengaruh pada daya beli masyarakat.
1.3 Inflasi Berat
Sementara inflasi berat adalah kondisi kenaikan harga barang secara umum yang mengakibatkan perekonomian suatu negara menjadi kacau.
Saat memasuki kondisi inflasi negara, masyarakat akan cenderung menyimpan barang dan menolak menabung dalam bentuk uang karena bunganya yang rendah.
Besaran kenaikan harga barang yang termasuk dalam inflasi berat bisa mencapai 100 persen per tahunnya.
1.4 Hiperinflasi
Jenis inflasi yang paling parah adalah hiperinflasi. Kondisi kenaikan harga barang pada saat hiperinflasi bisa mengacaukan perekonomian negara bahkan ketika pemerintah sudah membuat kebijakan moneter dan fiskal untuk menekan dampaknya.
Besaran kenaikan harga secara umum yang termasuk dalam hiperinflasi lebih dari 100 persen setiap tahunnya.
2. Jenis Inflasi Dilihat Dari Penyebabnya
Sementara dari penyebab, inflasi terbagi menjadi 3 jenis, yakni demand pull inflation, cost push inflation, dan bottle neck inflation.
2.1 Demand Pull Inflation
Jenis inflasi ini disebabkan karena meningkatnya permintaan konsumen atau suatu barang atau jasa. Ketika permintaan konsumen melebihi penawaran yang tersedia, maka akan terjadi inflasi dan peningkatan biaya hidup secara keseluruhan.
2.2 Cost Push Inflation
Cost push inflation adalah kondisi inflasi yang terjadi karena adanya kenaikan pada biaya produksi. Biaya produksi yang meningkat akan menyebabkan harga barang di pasaran ikut naik.
2.3 Bottle Neck Inflation
Bottle neck inflation bisa terjadi karena adanya faktor penawaran dan permintaan. Sederhananya, inflasi yang terjadi adalah campuran dari demand pull inflation dan cost push inflation.
3. Jenis Inflasi Dilihat dari Sumbernya
Jenis inflasi yang ketiga adalah dibedakan berdasarkan sumbernya. Terdapat dua jenis inflasi jika dilihat dari sumbernya, yakni domestic inflation dan imported inflation.
3.1 Domestic Inflation
Domestic inflation adalah kondisi inflasi yang bersumber dari dalam negeri. Inflasi ini biasanya terjadi karena jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih banyak dibandingkan kebutuhan.
3.2 Imported Inflation
Kebalikan dari domestic inflation, imported inflation adalah kondisi inflasi yang bersumber dari luar negeri. Inflasi jenis ini dapat ketika terjadi kenaikan harga pada perdagangan antar negara.
Penyebab Terjadinya Inflasi
Perlu kamu ketahui bahwa inflasi tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor yang memicu timbulnya kenaikan harga barang dan jasa secara umum. Berikut akan dijelaskan penyebab terjadinya inflasi.
1. Permintaan Meningkat
Penyebab pertama adalah meningkatnya permintaan atas barang atau jasa. Tingginya permintaan dari masyarakat itu biasanya disebabkan karena meningkatnya belanja pemerintah, peningkatan pada barang yang diekspor, atau meningkatnya permintaan barang untuk keperluan swasta.
Meski terlihat sederhana, semua hal itu dapat menjadi faktor utama penyebab munculnya inflasi.
2. Biaya Produksi yang Naik
Penyebab lain yang bisa mengakibatkan inflasi terjadi pada suatu negara adalah ketika harga produksi yang meningkat. Beberapa faktor yang memiliki peran penting dalam produksi misalnya harga bahan baku, bahan bakar, hingga upah karyawan.
3. Peredaran Uang yang Tinggi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa peredaran yang di masyarakat yang lebih banyak daripada yang dibutuhkan dapat menyebabkan terjadinya inflasi. Kondisi ini bahkan dapat mengakibatkan harga barang mengalami kenaikan hingga 100 persen.
Cara Mengatasi Inflasi
Inflasi memang sesuatu yang tidak terhindarkan, karena penyebabnya bisa muncul dari berbagai faktor. Namun, ada beberapa cara dirasa cukup efektif untuk mengatasi inflasi.
- Cara pertama adalah dengan meningkatkan produktivitas barang dan jasa buatan dalam negeri.
- Cara kedua adalah dengan memaksimalkan produktivitas industri mikro.
- Sementara cara ketiga adalah dengan sosialisasi akan buruknya budaya konsumtif.