Mengenal Lebih Dalam Mengenai Loco dan Franco
Dalam dunia bisnis, tentu saja proses jual beli menjadikan hal utama dalam suatu produk atau jasa. Hal ini kerap kali terjadi pada suatu industri terutama industri perdagangan terkait serah terima barang.
Proses serah terima barang setelah penjualan atau pengadaan barang ini seringkali dikenal dengan istilah Loco dan Franco.
Dalam proses tersebut, tahapan yang dilewati cukup melibatkan banyak aspek dan tergolong kompleks, karena proses yang terjadi pada serah terima barang ini berhubungan dengan adanya proses transaksi yang sebelumnya telah dilakukan.
Langkah selanjutnya yang dilakukan yaitu dengan menentukan cara memindahkan barang dari penjual ke customer. Dalam proses pemindahan barang ini, terkadang dapat terjadinya perubahan kualitas dari barang tersebut.
Karena adanya kondisi tersebut, maka biaya pendistribusian dan resiko dalam pemindahan barang tersebut telah diatur sebelumnya.
Selain itu, proses ini juga dapat berperan dalam menambahkan nilai harga jual dari produk tersebut. Sehingga, proses ini harus dilakukan secara terstruktur seperti “Loco, Franco, FOB, C&F, dan CIF.”
Mendengar istilah di atas, Anda pasti masih bingung dengan perbedaan dan pengertian secara mendalam. Untuk mengetahuinya berikut ini adalah penjelasan terkait “Loco, Franco, FOB, C&F, dan CIF.”
Loco
Berdasarkan pengertiannya Loco adalah biaya pengiriman barang dari proses serah terima yang nantinya akan ditanggung oleh pihak pembeli.
Maksud dari kalimat tersebut adalah dimana semua biaya pada pengemasan produk tersebut baik dari biaya pengemasan hingga biaya tenaga pengemasan, nantinya akan dibayarkan oleh pihak pembeli.
Selain itu, loco sendiri memiliki arti yaitu proses yang mengakumulasi berdasarkan nilai intrinsik pada suatu produknya saja.
Nah, nilai intrinsik yang dimaksud ini adalah harga asli dari suatu produk tersebut tanpa adanya penambahan biaya sama sekali, termasuk dari ongkos kirim, delivery, ongkos packing, dan lainnya.
Dari penjelasan diatas, nantinya penjual hanya menerima biaya intrinsik saja atau biaya aslinya saja.
Dengan arti lain, biaya ekstrinsik atau biaya lainnya pada proses serah terima akan dibayarkan oleh pembeli. Dalam lingkup ini, loco hanya dapat digunakan pada serah terima produk lokal atau pengiriman domestik (satu negara).
Franco
Berdasarkan pengertiannya, franco memiliki arti yang kebalikan dari loco. Franco adalah proses serah terima jual beli pada suatu produk yang mana biaya pengirim akan ditanggung oleh sang penjual.
Maksud dari kalimat tersebut adalah dimana harga produk yang diberikan ke pembeli adalah harga asli dari sang penjual tanpa adanya biaya tambahan seperti biaya pengemasan, delivery, tax, hingga biaya bongkar produk.
Dengan sistem franco, penjual tentu saja harus menyetujui dari berbagai pengeluaran biaya yang berhubungan dengan produk tersebut. Dalam arti lain, pembeli mendapatkan pelayanan penuh dengan hanya membayarkan biaya produk yang ditetapkan penjual di awal.
Hal ini menjelaskan bahwa loco dan franco tentu saja merupakan suatu hal yang berlawanan. Dalam artian yang lebih singkat, loco adalah sistem yang mana sang pembeli akan mendatangi penjual dan menanggung semua biaya proses serah terima barang.
Sedangkan franco adalah sistem yang dimana sang penjual akan melakukan mengurus biaya pengantaran barang hingga barang tersebut sampai pada pembeli.
Selain Loco dan Franco, ternyata masih ada hal lain yang berkaitan dengan serah terima produk dalam suatu bisnis, berikut adalah penjelasannya.
Free on Board
Free on Board atau yang biasa disebut (FOB) ini adalah perubahan status kepemilikan yang terjadi ketika barang telah di angkutkan pada pelabuhan. Pada kondisi tersebut barang akan menjadi milik pembeli ketika barang sudah berada di kapal/angkutan.
Dalam artian lain FOB ini merupakan proses yang mana sang penjual hanya memiliki kewajiban untuk membayarkan biaya pengiriman hingga pelabuhan atau tempat angkutan saja. Setelah barang berada di angkutan, biaya barang akan ditanggung oleh sang pembeli dan menjadi tanggung jawab pembeli seutuhnya.
Dengan sistem FOB ini penjual dan pembeli sering melakukannya karena dapat menekan biaya operasional yang ada dibandingkan dengan jalur penerbangan atau jalur darat.
Cost and Freight
Const and Freight atau biasa di sebut (C&F) ini adalah adalah perubahan status kepemilikan ketika barang sampai ke pelabuhan penyebrangan. Dalam hal ini biaya perhitungan C&F akan diambil dari biaya FOB dengan biaya tambahan sampai ke pelabuhan penyeberangan.
Dengan artian lain bahwa biaya C&F ini akan ditanggung penjual sampai ke pelabuhan penyebrangan saja, begitu sampai di pelabuhan penyebrangan, biaya yang dikeluarkan selanjutnya akan ditanggung pembeli karena sudah menjadi tanggungan dari sang pembeli.
Pada penjelasan diatas, disebutkan jika C&F ini adalah biaya FOB + Biaya lainnya. Nah biaya lainnya yang dimaksud adalah biaya asuransi barang, kemudian biaya pajak, dan biaya lainnya yang memungkinkan harus ditanggung hingga barang dapat keluar dari pelabuhan penyebrangan.
Cost Insurance and Freight
Istilah selanjutnya yaitu Cost Insurance and Freight atau biasa disebut (CIF). Sistem ini memiliki arti yakni sebagai serah terima perpindahan kepemilikan yang terjadi pada pelabuhan penyeberangan tambahan lainya.
Pada dasarnya CIF ini mirip dengan C&F, hanya saja biaya yang diberikan oleh sang penjual akan lebih kompleks karena sang pembeli tidak harus mengeluarkan biaya tambahan seperti halnya biaya asuransi.
Dengan artian Biaya CIF ini adalah biaya yang lebih banyak ditanggung penjual dibandingkan FOB dan C&F. Namun tidak memungkiri jika CIF ini memungkikan ada biaya tambahan kecil nantinya. FOB, C&F, dan CIF ini sering dilakukan oleh jual beli beda negara atau ekspor impor.
Untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut adalah ilustrasi perbedaan Loco, Franco, FOB, C&F, dan CIF.
Ilustrasi Loco, Franco, FOB, C&F, dan CIF.
Untuk mengilustrasikannya, berikut ada beberapa tahapan seperti A – B – C – D – E
A : Biaya Pengemasan
B : Biaya Antar Hingga Pelabuhan Keberangkatan (Departure)
C : Biaya Antar Hingga Pelabuhan Seberang / Kedatangan (Arrival)
D : Biaya Pajak, Asuransi, Dan Lainnya
E : Biaya Antar Dari Kedatangan Hingga Pembeli
1. Loco
Biaya ditanggung oleh pembeli A-E
2.Franco
Biaya ditanggung oleh penjual A-E
3. FOB
Biaya ditanggung oleh penjual A-B
Biaya ditanggung oleh pembeli C-E
4. C&F
Biaya ditanggung oleh penjual A-C
Biaya ditanggung oleh pembeli D-E
5. CIF
Biaya ditanggung oleh penjual A-D
Biaya ditanggung oleh pembeli E
Nah, itu dia pembahasan terkait Loco, Franco, FOB, C&F, dan CIF. Bagaimana, sudah jelas bukan? Pada dasarnya sistem ini dapat Anda tentukan sendiri mana yang cocok dengan bisnis atau produk yang Anda miliki.
Pastinya setiap sistem serah terima barang ini memiliki kelebihan masing masing yang dapat Anda observasi lagi secara lebih dalam.