Biaya Overhead adalah: Pengertian, Contoh dan Cara Menghitungnya

meta icon

biaya overhead

Istilah biaya overhead tentu sudah tidak asing lagi terutama bagi orang yang menjalankan usaha atau bisnis.

Nah, biaya overhead ini adalah kegiatan dari menjalankan bisnis pengeluaran yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan produksi pada produk maupun jasa.

Semua pengeluaran biaya tersebut tentu akan tercatat pada laporan keuntungan dan kerugian pada perusahaan dan kegiatan produksi diluar biaya tersebut.

Perusahaan biasanya sudah mempunyai jadwal rutin dalam perhitungan dengan tujuan untuk membayar biaya tersebut.

Agar aktivitas produksi dari perusahaan berjalan secara lancar, maka dengan membayar biaya yang dikeluarkan ini tentu wajib dilakukan. Untuk lebih memahami kembali tentang biaya tersebut, simak ulasan di bawah ini.

Pengertian Biaya Overhead

Biaya overhead merupakan mengeluarkan biaya saat menjalankan bisnis serta melakukan kegiatan produksi pada produk atau layanan yang tidak berkaitan secara langsung. Membuat biaya overhead ini sangat penting.

Karena membuat perusahaan dapat terhubung dengan anggaran yang lain misalnya harus menyiapkan berapa besar untuk biaya produksi.

Dalam artian biaya overhead sendiri merupakan biaya yang wajib dikeluarkan oleh perusahaan agar membantu aktivitas kegiatan bisnis dalam menghasilkan produk atau jasa secara tidak langsung.

Fungsi Menghitung Overhead

Membuat laporan keuangan pada perusahaan itu sangat penting, begitu juga untuk menyiapkan biaya overhead. Di bawah ini fungsi utama dari menghitung overhead.

1. Pengeluaran Biaya dapat Dipantau

Dengan membuat laporan ini dengan rutin, maka perusahaan setiap kuartal atau per tahunnya dapat mengawasi jumlah besaran nilai yang dikeluarkan oleh mereka. Tidak hanya itu, pebisnis juga bisa menganalisa mengenai keuangannya apakah sudah efisien atau belum.

Salah satu fakta dari overhead ini adalah dimana memiliki biaya yang rawan untuk membuat tindakan curang atau penipuan. Namun, dengan adanya pemantauan yang tepat melalui biaya overhead ini dapat dihindari karena perhitungannya oleh pihak berwenang sudah akurat.

2. Anggaran dapat Dialokasi

Selain itu, dapat membandingkan dengan perusahaan lain apakah biaya yang dikeluarkan tersebut lebih banyak dari pengeluaran perusahaan lain. Apabila terdapat perselisihan expense besar, maka di tahun berikutnya perusahaan dapat menyesuaikan dana anggarannya.

3. Biaya yang Tidak diperlukan dapat dikurangi

Selain itu juga dapat mengurangi pemborosan atau biaya yang tidak diperlukan. Fungsi ini dapat membantu mengurangi perusahaan perusahaan overhead cost pada divisi keuangan yang tidak prioritas.

Dengan hal ini dapat memastikan jika pengeluaran biaya bisnis dapat efisien dan efektif.

4. Perusahaan dapat Menyusun Strategi

Menggunakan biaya overhead ini sangat penting pada pengeluaran biaya bisnis

perusahaan. Dalam kondisi tertentu, bahkan perhitungan biaya ini bisa menjadi yang paling penting (krusial) dalam perusahaan bisnis.

Misalnya seperti sebuah industri yang menyewa jasa agensi untuk riset sebuah produk. Nah, untuk membayar biaya agensi riset ini termasuk dalam biaya overhead.

Jenis Biaya Overhead

Jenis biaya ini dalam dunia bisnis berdasarkan dari Corporate Finance Institute dibedakan menjadi 3 diantaranya:

1. Tetap

Jenis biaya ini adalah biaya yang dana pengeluarannya tidak berubah yang rutin setiap bulan meskipun kegiatan bisnis sedang meningkat

2. Variabel

Jenis biaya variabel ini merupakan jumlah biaya yang dapat berubah ubah menyesuaikan dengan kegiatan bisnis yang meningkat. Jadi, apabila kegiatan pada suatu bisnis semakin meningkat, maka pengeluaran perusahaan akan semakin tinggi pula.

3. Semi Variabel

Biaya jenis semi variable ini merupakan biaya kombinasi dari biaya tetap dan variabel. Karakteristik dari semi variabel ini besaran nilai nya menyesuaikan dengan aktivitas perusahaan.

Akan tetapi perlu diingat, apabila aktivitas pada perusahaan mencapai titik nol, maka tetap wajib perusahaan membayar minimum dari biaya overhead.

Contoh Biaya Overhead

Berikut ini ada beberapa contoh biaya overhead berdasarkan jenisnya, diantaranya:

1. Fixed Expense (Tetap)

Apapun keadaan pada perusahaan entah sedang meningkat atau menurun, perusahaan setiap bulannya harus membayar biaya tersebut. Biayanya juga tidak dapat berubah walaupun aktivitas pada bisnis sedang menurun atau meningkat.

Dibawah ini contoh fixed expense diantaranya:

  • Biaya legalitas atau jasa hukum
  • Biaya menyewa
  • Gaji karyawan atau tenaga kerja
  • Aset tetap (mobil perusahaan)
  • Biaya asuransi perusahaan

2. Variable Expense (Variabel)

Variable expense ini adalah biaya yang seiring waktu dapat berubah. Perubahan ini terjadi karena aktivitas perkantoran, volume penjualan dan faktor lainnya. Pada intinya, jenis variabel ini akan mengalami fluktuasi pada biaya tidak pernah tetap.

Dibawah ini contoh variable expense diantaranya:

  • Biaya pemasaran
  • Membeli alat tulis kantor
  • Biaya pengiriman
  • Bonus untuk karyawan
  • Biaya iklan

3. Semi Variable Expense (Semi Variabel)

Jenis semi variable expense ini lebih mudah jika dibandingkan dengan kedua jenis tersebut. Karena biaya pengeluaran mempunyai jumlah besaran yang tetap dalam waktu tertentu. Di sisi lain, biaya yang dikeluarkan akan mengalami perubahan karena terdapat faktor eksternal.

Salah satu sebagai contoh semi variable adalah tinta printer. Perusahaan biasanya mempunyai kondisi musim ramai (high season) dan musim sepi (low season).

Ketika kondisi low season ini, biasanya perusahaan tidak mempunyai banyak kegiatan pemasaran atau penjualan. Maka dari itu pada musim ini tidak terlalu banyak kebutuhan untuk mencetak dokumen.

Akan tetapi, ketika perusahaan kembali pada kondisi volume penjualan meningkat atau high season maka aktivitas pemasaran akan meningkat maka dari itu karyawan secara intens akan menggunakan printer dibandingkan saat low season.

Sehingga dari kondisi tersebut, semi variable ini setiap bulannya tidak selalu sama dan semua ini tergantung pada kegiatan perusahaan dan volume penjualan.

Cara untuk Menghitung Biaya Overhead

Perusahaan dapat menghitung biaya overhead dengan beberapa cara, nah berikut ini caranya:

1. Setiap Divisi Memisahkan Biaya Overhead

Sebelum Anda menghitung dari jumlah biaya overhead ada baiknya Anda harus memisahkan terlebih dahulu dari pengeluaran setiap divisinya.

Cara ini dapat dilakukan, akan tetapi setiap divisi yang ada pada perusahaan harus diminta catatan proyeksi pengeluaran. Dalam hal ini secara langsung perusahaan dapat menganalisa setiap divisi pengajuan biaya overhead.

2. Menghitung Overhead Sesuai dengan Persentase

Cara yang selanjutnya adalah menjumlah total dari overhead dengan menggunakan bentuk persentase. Cara ini digunakan perusahaan untuk dapat menganalisa kebutuhan overhead pada setiap divisi dan membaginya sesuai dengan ukuran persentase.

Misalnya dengan contoh tenaga kerja bulanan, rumus untuk mencari persentasenya:

3. Carilah Nilai Efisiensi Overhead Cost

Untuk dapat mengetahui overhead cost maka perusahaan harus membandingkan dengan pendapatan yang masuk atau dengan sumber daya. Rumus untuk menghitung pendapatan yang masuk:

Tidak hanya itu, untuk menghitung efisiensi dari overhead cost bisa dengan rumus yang sama. Hanya saja bagian biaya tenaga kerja diganti dengan pendapatan yang diterima dari perusahaan atau sektor.

Manfaat Menghitung Biaya Overhead Cost

Biaya overhead adalah pengeluaran dari setiap perusahaan yang harus dicatat. Catatan pengeluaran tersebut sangat penting karena untuk bisnis yang berjalan dengan lancar harus mengetahui jumlah biaya yang dikeluarkan.

Adanya overhead cost ini dapat membantu perusahaan untuk mengetahui operasional pengeluaran mereka. Maka dari itu perusahaan dapat menganalisis dan memantau biaya operasional mana yang harus mereka tambah atau kurangi.

Tidak hanya itu saja manfaat menghitung biaya overhead cost bagi perusahaan, dibawah ini adalah manfaat lain yang dapat dirasakan ketika memperhatikan dan menghitung biaya overhead cost seperti:

  • Pada income statement perusahaan memberikan efek positif.
  • Perusahaan mengetahui dan mengelola kesehatan finansial.
  • Perusahaan dapat menentukan nilai pada produk dan sesuai dengan valuenya dapat memberikan harga produk.
  • Dapat mengawasi melalui jalur kas pada keuangan dan proses aktivitas bisnis produksi.

Jadi dapat disimpulkan jika overhead cost ini sangat penting. Sebagai calon pebisnis atau pengusaha tentu Anda harus mengetahui mengenal terkait jenis dan cara menghitung pengeluaran perusahaan secara baik.

Selain itu nantinya perusahaan harus membuat laporan, menghitung dan memantau pengeluaran yang setiap bulannya dikeluarkan agar kegiatan bisni produksi lebih baik.

Dengan hal tersebut Anda bisa membuat keputusan yang lebih tepat untuk menjalankan bisnis dengan lebih baik lagi.

Nah itulah sedikit penjelasan mengenai biaya overhead, jenis overhead, contoh dan cara penghitungannya. Semoga dengan adanya overhead ini membuat Anda bisnis lebih maksimal lagi saat mengeluarkan biaya.

Proteksi yang Sesuai untuk Kebutuhan Anda

MPMInsurance :
Protection, Advisory & Reliability

PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika atau MPMInsurance adalah anak perusahaan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk yang menjalankan kegiatan usaha di bidang asuransi umum (non-jiwa) sejak 12 Oktober 2012. MPMInsurance saat ini memiliki 18 kantor (Pusat, cabang, dan perwakilan) yang tersebar di seluruh Indonesia dan menyediakan beberapa produk asuransi; diantaranya seperti asuransi kendaraan bermotor (asuransi mobil, asuransi motor), asuransi perjalanan, asuransi properti, asuransi harta benda, asuransi konstruksi, asuransi uang, asuransi pengangkutan, dan asuransi rangka kapal. Pada 2022, MPMInsurance dinobatkan sebagai Asuransi Terbaik 2022 untuk Kategori Asuransi Umum dengan Aset di atas 1-5 Triliun Rupiah oleh Majalah Investor, dan mendapatkan Peringkat A+ dari Fitch Ratings Indonesia.

mobile logo