Apa itu Variabel Dependen dan Independen? Simak Penjelasannya Disini

meta icon

definisi, pengertian, apa itu variabel dependent, variabel independent

Istilah variabel dependen dan independen pasti sudah familiar bagi anda yang tengah mengerjakan ujian akhir berupa penelitian.

Terutama jika Anda menggunakan bentuk penelitian kuantitatif. Namun apakah Anda sudah benar-benar paham tentang keduanya? Jika belum paham, artikel berikut ini akan menambah wawasan Anda seputar variabel dependen dan independen.

Apa itu Variabel?

Pada umumnya variabel merupakan lawan dari konstanta yang mana merupakan simbol suatu kuantitas atau sebuah faktor yang yang tidak dapat ditentukan atau tidak tetap. Dengan kata lain variabel merupakan suatu kuantitas atau faktor yang dapat berubah-ubah.

Variabel sendiri juga bisa diartikan sebagai besaran yang bisa mengubah hasil dari suatu penelitian. Variabel sangat membantu dalam menganalisis masalah. Oleh karena itu variabel menjadi tumpuan penting khususnya di dalam penelitian objektif (ilmiah).

Di dalam sebuah penelitian, variabel terbagi menjadi beberapa komponen penting, yakni perilaku, pengaruh, dan objek yang tengah diamati. Ketiga bagian tersebut nantinya akan bermanfaat ketika peneliti melakukan penarikan kesimpulan di akhir penelitian.

Bila diartikan secara luas, sebenarnya variabel ini memiliki cakupan yang berbeda-beda. Berikut ini pengertian dari variabel dari beberapa ahli.

“Secara teori variabel dapat diartikan sebagai atribut atau objek yang memiliki perbedaan antara satu orang dengan yang lainnya, atau antar objek.” (Hatch dan Farhady,1981)

“Variabel adalah konsep yang dapat diukur dan juga mempunyai nilai beragam.” (Basrowi Sudjarwo,2009)

“Variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang tidak sama atau berbeda. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa suatu variabel adalah suatu variabel maka disebut variabel karena terdapat variasi.” (Kerlingger,1973)

Setelah melihat pengertian variabel dari para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa variabel memiliki nilai dan arti yang berbeda-beda. Semua konsep yang memiliki nilai bisa dianggap sebagai variabel, begitu juga sebaliknya.

Sementara jika nilai konsep tersebut tidak berubah, maka tidak bisa disebut sebagai variabel. Misalnya, konsep dari siswa tidak bisa menjadi bagian dari variabel karena tidak ada unsur nilai pembeda.

Sementara nomor induk siswa dan prestasi siswa dapat dianggap bagian dari variabel karena memiliki nilai yang beda.

Ciri-Ciri Variabel Dalam Penelitian

Setelah Anda mengetahui dan memahami pengertian dari variabel, berikut ini adalah ciri-ciri variabel pada sebuah penelitian :

1. Nilai Variabel Berbeda

Ciri pertama yang menggambarkan variabel dalam sebuah penelitian yaitu variabel harus memiliki nilai yang berbeda. Mengapa demikian? Karena dalam sebuah populasi, variabel harus dapat membedakan antara objek dan objek lainnya.

Misalkan jika dalam suatu kelas terdapat 30 siswa dengan rata-rata nilai yang berbeda, maka rata-rata nilai tersebut dapat menjadi variabel dalam populasi tersebut.

Contoh yang lain ketika dalam suatu kelas terdapat 30 siswa dengan ekstrakurikuler yang sama, maka ekstrakulikuler ini tidak dapat dijadikan sebuah variabel.

2. Variabel Harus dapat membedakan Satu Objek dengan Objek Lainnya

Ciri kedua yakni sebuah variabel harus dapat membedakan dari satu objek dengan yang lain.

Maksud dari penjelasan diatas adalah dimana objek dengan ciri yang sama dapat menjadi bagian populasi apabila subjek dalam populasi tersebut juga dapat dibedakan antara lainnya

Misal dalam sebuah kelas terdapat 30 siswa. Nah 30 populasi tersebut memiliki sifat yang sama yaitu sebagai siswa.

Namun dalam populasi siswa tersebut terdapat pembeda dari segi jenis kelamin, prestasi, alamat, usia, agama, dan lainnya. Nah perbedaan tersebut dapat menjadi variabel karena memiliki ciri khas yang mampu membedakannya antara satu dengan yang lain.

3. Variabel Harus dapat Diukur

Ciri ketiga yang menggambarkan ciri variabel dalam sebuah penelitian yaitu variabel harus bisa untuk diukur. Mengapa demikian? Karena penelitian ilmiah (kuantitatif) harus mendapatkan hasil yang akurat, terbuka untuk diuji, dan objektif.

Dalam sebuah penelitian tentu saja memiliki konsep, dan konsep tersebut beda dengan variabel karena konsep belum tentu bisa diukur.

Misalnya dalam sebuah prestasi atau nilai siswa. Nilai dan prestasi tersebut dapat diambil dari banyaknya jawaban benar yang terpilih. Maka dari itu, data dari variabel harus dapat ditelaah dan diukur .

Jenis Variabel Menurut Hubungannya

Di dalam penelitian, seorang peneliti harus mengidentifikasi dengan jelas variabel yang digunakan, baik itu variabel tunggal maupun variabel ganda.

Tak hanya itu, peneliti juga harus mengidentifikasi komponen, dimensi, atau pun pengaruh yang berbeda-beda di setiap petunjuk dengan hati-hati.

Di dalam sebuah penelitian, ada banyak macam nama dari variabel. Dari banyaknya nama itu, variabel dapat dikategorikan ke dalam 5 nama, salah satunya adalah hubungan antara variabel.

Berdasarkan hubungan antara variabel, variabel dapat dikategorikan lagi menjadi variabel dependen dan juga variabel independen. Berikut ini pembahasan lengkap mengenai keduanya :

1. Variabel Dependen

Apa itu variabel dependen? Variabel dependen merupakan objek dalam sebuah penelitian yang akan berubah apabila dalam variabel independen berubah.

Pasalnya variabel ini bergantung pada variabel independen, sehingga variabel dependen tidak akan hadir apabila tidak ada variabel independen.

Selain itu variabel dependen juga disebut sebagai output dari variabel atau kata lainnya yaitu konsekuensial. Konsekuensial adalah pengaruh yang hadir akibat adanya variabel bebas. Maka dari itu variabel dependen disebut sebagai variabel yang pasti dipengaruhi oleh variabel independen.

Fungsi dari adanya variabel dependen ini adalah agar dapat mengetahui pengaruh variabel independen dari sebuah pengamatan dan pengukuran.

1.1 Karakteristik dari Variabel Dependen:

  1. Variabel dependen ditentukan menurut macam variabelnya dengan cara mengukur pengaruh variabel ketika bereksperimen.
  2. Pengukuran variabel dependen dapat mempengaruhi variabel independen.
  3. Variabel dependen bisa dikatakan variabel terikat karena bergantung kepada variabel independen.

1.2 Cara Membuat Variabel Dependen

Misal dengan kalimat sebagai berikut “konsumsi lemak sapi mempengaruhi pada peningkatan kalori.” Anda akan memahami kalimat diatas dengan maksud semakin banyak mengkonsumsi lemak sapi maka semakin meningkatkan kadar kalori di tubuh.

Kalimat tersebut dapat membingungkan Anda mengenai peletakan variabel dependen atau variabel independen apabila kalimat tersebut dibalik menjadi “kalori meningkatkan konsumsi lemak sapi”

Yang sering terjadi dilapangan yaitu dimana sulit membedakan antara variabel dependen dan independen. Untuk mengetahuinya, Anda dapat menanyakan kepada diri sendiri, bagian mana yang terpengaruhi dan mempengaruhi.

Setelah itu Anda dapat menentukannya dengan variabel independen adalah yang mempengaruhi dan variabel dependen adalah yang terpengaruhi atau akibatnya.

Contoh lainnya yaitu ketika Anda sedang meneliti suatu laju tumbuhan berbagai macam pupuk, bisakah Anda menemukan variabelnya?

Anda dapat menentukannya dengan mencari tahu apa yang ingin Anda ukur, maka dari itu Anda dapat menemukannya dengan menjadikan jenis pupuk sebagai bentuk variabel independen dan laju pertumbuhan sebagai bentuk variabel dependen.

2. Variabel Independen

Variabel ini dapat mengubah pengaruh yang diukur oleh peneliti dalam mencari tahu hal yang sedang diamati. Variabel independen sendiri merupakan bentuk variabel yang mampu memberikan pengaruh perubahan terhadap perubahan dependen.

Bisa dikatakan bahwa variabel independen merupakan penyebab dari perubahan pada variabel dependen. Apabila variabel independen diubah, maka variabel dependen juga ikut diubah.

Untuk menentukan hubungan antara hal yang diamati, peneliti mengukur, memanipulasi, dan memilih variabel independen.

Variabel independen dan variabel dependen selalu diletakkan di grafik dan di letak yang sama. Hal tersebut akan memudahkan peneliti untuk melihat yang mana yang merupakan variabel independen dan yang mana yang variabel dependen.

Seperti halnya variabel di dalam matematika, yakni variabel independen berada di sumbu x, sementara variabel dependen di sumbu y.

2.1 Karakteristik dari Variabel Independen

Variabel independen memiliki karakteristik yang membedakannya dengan bentuk variabel lainnya. Berikut ini karakteristik variabel independen.

  1. Variabel independen atau yang juga bisa disebut dengan variabel argumen dapat dimisalkan dengan persamaan matematika, yakni w.y = f(x), dengan x ialah bentuk variabel independen.
  2. Variabel independen atau yang juga bisa disebut dengan variabel prediktif memiliki arti variabel yang mampu menyulap sebuah penelitian untuk dapat meneliti hubungan antar objek yang diamati. Artinya variabel independen mampu menentukan keadaan yang berbeda dalam penelitian tersebut.
  3. Variabel independen mempunyai peluang kompleksitas yang tinggi karena menjadi penyebab kebingungan. Kebanyakan orang berasumsi jika variabel independen tidak bergantung kepada bentuk perubahan apapun.

2.2 Cara Membuat Variabel Independen

Membuat variabel independen sebenarnya gampang-gampang sulit. Namun jika Anda mau belajar, hal itu bisa Anda taklukkan.

Terdapat cara mudah untuk bisa paham mengenai perbedaan di antara variabel independen dan variabel dependen, yakni Anda harus paham dulu arti dari setiap variabel yang hendak digunakan.

Anda dapat melakukannya sebagai pelatihan terlebih dahulu. Anda juga bisa menggunakan fungsi kalimat seperti dibawah ini.

“Variabel dependen dipengaruhi oleh variabel independen”

Serta

“Variabel independen tidak mungkin dipengaruhi oleh variabel dependen”

Anda dapat memasukkan bentuk variabel yang Anda pakai di dalam kalimat dengan cara seperti di atas. Hal tersebut dilakukan agar Anda dapat mudah dalam mengidentifikasi masing-masing dari jenis variabel.

Apabila Anda masih bingung dan ragu, Anda dapat berkonsultasi atau mendiskusikannya dengan guru pembimbing Anda sebelum memulai mengerjakan penelitian sebagai tugas akhir.

Untuk dapat menerapkan variabel independen dan dependen sebenarnya bisa dilakukan dengan cara ini. Coba Anda pahami lagi melalui contoh yang satu ini.

“Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Terhadap Tinggi Tanaman”

Melihat kalimat diatas, sudah bisa diketahui mana yang variabel independen dan mana yang menjadi variabel dependen. Untuk kata “Pemberian Pupuk Organik” merupakan variabel independen.

Hal itu dikarenakan kata “Pemberian Pupuk Organik” dapat mempengaruhi kata “Tinggi Tanaman”. Sementara kata “Tinggi Tanaman” merupakan variabel dependen. Hal tersebut karena kata “Tinggi Tanaman” dipengaruhi oleh kata “Pemberian Pupuk Organik”.

Berdasarkan penjelasan dari variabel dependen dan independen, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua bentuk variabel tersebut memiliki hubungan dipengaruhi dan mempengaruhi.

Apabila pada variabel independen berubah, maka variabel dependen juga turut akan berubah. Keduanya menjadi komponen penting dalam sebuah penelitian. Seorang peneliti harus bisa memahami arti keduanya dengan benar.

Hal tersebut agar di saat membandingkan dua objek yang sedang diamati, peneliti bisa melakukan penarikan kesimpulan di akhir penelitian yang telah dilakukannya.

Jadi itu dia pengertian secara lengkap terkait variabel dependen dan juga independen. Jika Anda sudah mengetahuinya dan dapat membedakannya, dengan begitu Anda dapat menyelesaikan penelitian Anda secara lancar. Sekian, semoga bermanfaat.

Proteksi yang Sesuai untuk Kebutuhan Anda

MPMInsurance :
Protection, Advisory & Reliability

PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika atau MPMInsurance adalah anak perusahaan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk yang menjalankan kegiatan usaha di bidang asuransi umum (non-jiwa) sejak 12 Oktober 2012. MPMInsurance saat ini memiliki 18 kantor (Pusat, cabang, dan perwakilan) yang tersebar di seluruh Indonesia dan menyediakan beberapa produk asuransi; diantaranya seperti asuransi kendaraan bermotor (asuransi mobil, asuransi motor), asuransi perjalanan, asuransi properti, asuransi harta benda, asuransi konstruksi, asuransi uang, asuransi pengangkutan, dan asuransi rangka kapal. Pada 2022, MPMInsurance dinobatkan sebagai Asuransi Terbaik 2022 untuk Kategori Asuransi Umum dengan Aset di atas 1-5 Triliun Rupiah oleh Majalah Investor, dan mendapatkan Peringkat A+ dari Fitch Ratings Indonesia.

mobile logo