Apa itu Shop Drawing dan Bagaimana Proses Pembuatannya?
Bagi Anda yang bekerja di teknik sipil bagian lapangan, shop drawing memiliki peranan penting untuk pelaksanaan suatu proyek konstruksi.
Tentu saja sebuah proyek konstruksi memerlukan banyak pihak yang menjalankannya, salah satunya yaitu dalam pembuatan gambar kerja. Dalam pembuatannya, gambar kerja ini dilakukan oleh bagian teknis yang biasa dibuat oleh kontraktor.
Gambar kerja sendiri memiliki beberapa jenis dan salah satu gambar kerja yang paling dikenal yaitu shop drawing.
Mendengar kata shop drawing, tahukah Anda apa yang dimaksud dengan shop drawing? Dan bagaimana sih proses pembuatan shop drawing?
Untuk mengetahuinya lebih lanjut, artikel ini akan membahas secara luas terkait shop drawing
Apa itu Shop Drawing?
Shop drawing adalah salah satu jenis gambar kerja yang dikerjakan dan dibuat oleh kontraktor.
Pada dasarnya shop drawing ini dibuat untuk dijadikan dasar landasan dari sebuah pengerjaan atau penyelenggaraan suatu proyek konstruksi lapangan. Sehingga shop drawing ini sangat penting dalam suatu proyek konstruksi.
Shop drawing sendiri nantinya akan dijadikan acuan bagi semua pihak yang ada di proyek konstruksi tersebut, sehingga shop drawing yang digambarkan harus jelas dan tepat agar proyek konstruksi tersebut berjalan dengan lancar.
Selain itu shop drawing juga dapat mempersempit kesalahan yang akan terjadi di lapangan. Dengan mempersempit kesalahan, maka biaya dan waktu yang dikerjakan pun semakin efektif.
Pentingkah Menggunakan Shop Drawing?
Bagi Anda yang mempertanyakan seberapa pentingkah shop drawing terhadap pengerjaan proyek konstruksi, berikut ini adalah fungsi shop drawing untuk sebuah proyek konstruksi:
1. Sebagai Landasan Perencanaan
Seperti yang disebutkan sebelumnya, shop drawing merupakan acuan bagi sebuah proyek agar ketika dikerjakan dapat meminimalisir kesalahan
2. Untuk Mewujudkan proyek Konstruksi yang Efektif
Fungsi yang kedua adalah sebagai landasan untuk mewujudkan proyek konstruksi yang efektif. Dengan adanya panduan atau landasan dari shop drawing, setiap langkah yang diambil tentu saja tidak akan sia-sia.
3. Sebagai Pengendalian Proyek
Selain sebagai gambaran atau landasan berjalannya proyek, shop drawing juga digunakan sebagai pengendali dalam pemakaian dan perhitungan belanja material proyek. Sehingga proyek yang dikerjakan akan memiliki biaya secara tepat dan optimal.
Siapa yang Mengerjakan Shop Drawing?
Seperti penjelasan di awal, bahwasannya jika shop drawing ini dikerjakan oleh sebuah kontraktor, namun siapa sih sebenarnya yang mengerjakan dalam kontraktor tersebut?
Shop drawing atau gambar kerja ini tentu saja tidak dibuat oleh sembarang orang. Walaupun orang tersebut masuk kedalam tim kontraktor, namun tetap saja tidak sembarang orang yang mengerjakannya.
Pasalnya pembuatan shop drawing ini memerlukan teknik khusus yang dapat dikerjakan oleh pihak yang mempunyai sertifikasi atau hak atas gambar kerja seperti konsultan perencana. Konsultan perencana ini dapat dari perusahaan atau individual.
Dalam tekniknya, membuat gambar kerja, harus dilakukan sebelum proyek konstruksi dimulai. Pasalnya sepanjang pengerjaan proyek pekerja lapangan akan terpacu pada sebuah shop drawing.
Maka dari itu shop drawing dan as built drawing merupakan gambar kerja yang berbeda.
Jika shop drawing dikerjakan sebelum proyek dimulai sebagai tujuan untuk landasan pengerjaan proyek, as built drawing dikerjakan setelah proyek konstruksi selesai sebagai tujuan untuk membandingkan as built drawing dan shop drawing.
Perbandingan ini dilakukan untuk mencari apakah terdapat perbedaan dari gambar sebelum dan sesudah proyek tersebut selesai.
Nah setelah mengenal lebih dalam terkait shop drawing, lalu bagaimana sih proses pembuatan shop drawing?
Proses Pembuatan Shop Drawing
Dalam proses pengerjaan shop drawing ini tentu saja tidak dapat dilakukan secara asal.
Shop drawing harus dilakukan sebaik mungkin dengan pengukuran dan alur yang tepat. Berikut ini adalah proses pembuatan gambar kerja shop drawing yang efektif.
1. Survei
Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk membuat sebuah shop drawing adalah dengan melakukan survei. Survei yang dilakukan ini adalah survei pada lapangan terkait kondisi lokasi pembuatan proyek tersebut.
Dengan mengetahui kondisi lapangan seperti struktur tanah, luas tanah, irigasi, data-data penting, dll. Pembuatan shop drawing akan semakin mudah untuk dirancang.
2. Mengamati Kontrak Gambar
Langkah selanjutnya yang dapat dikerjakan adalah dengan melihat gambar kontrak beserta rencana kerja dan syarat-syarat. Setelah melakukan survei dan mengamati dokumen RKS ini, maka akan shop drawing siap untuk dikerjakan.
3. Pembuatan Gambar Kerja
Setelah survei dan mengamat kontrak gambar, penggambar shop drawing dapat langsung menuju ke proses terpenting yaitu pembuatan gambar kerja.
Gambar Kerja atau shop drawing ini, harus dikerjakan secara jelas, mulai dari bentuk, panjang satuan, skala, serta perspektif yang jelas.
Selain itu penggambar juga perlu memberikan informasi secara jelas terkait material atau panjang satuan. Semakin lengkap informasi yang disampaikan, maka semakin efektif proyek yang akan dikerjakan.
Pasalnya gambar proyek ini akan berpengaruh pada hasil akhir konstruksi, sehingga shop drawing memerlukan orang yang handal dan tepat dalam melakukannya.
4. Pengajuan Gambar Kerja
Setelah proses pengerjaan shop drawing selesai, penggambar dapat segera mengajukannya kepada konsultan pengawas agar nantinya shop drawing tersebut mendapatkan penilaian kelayakan atau masukan berupa tambahan revisi.
Jika gambar kerja yang diserahkan belum memenuhi kriteria dari yang dibayangkan, maka pihak yang menggambar harus siap untuk melakukan revisi.
Maka dari itu, menggambar shop drawing ini tidak mudah dan memerlukan teknik khusus. Karena pihak konsultan pengawas berhak untuk menolak apabila hasil yang diberikan tidak dapat digunakan untuk acuan atau landasan proyek konstruksi.
Jika gambar tersebut telah disetujui, maka shop drawing tersebut baru bisa diberikan kepada pihak kontraktor.
5. Distribusi Personel Lapangan
Langkah terakhir setelah gambar kerja atau shop drawing disetujui, maka gambar tersebut sudah dapat dijadikan acuan dalam membangun proyek konstruksi dan dapat segera untuk didistribusikan kepada pihak lapangan.
Gambar yang diserahkan kepada pihak lapangan adalah gambar hasil salinan yang asli, karena gambar kerja yang asli hanya dapat disimpan oleh pihak kontraktor sebagai arsip.
Pihak lapangan juga tidak seharusnya menerima mentah mentah gambar kerja tersebut. Mereka juga harus memahami dan menganalisa lebih lanjut terkait gambar kerja tersebut.
Itu dia penjelasan terkait shop drawing serta proses pengerjaanya. Pada intinya tanpa adanya gambar kerja shop drawing ini, proyek konstruksi tidak dapat dilaksanakan secara baik ataupun sempurna.
Selain itu pembuatan proyek yang baik dan berkualitas juga dapat ditentukan dari kualitas gambar kerja shop drawing tersebut.