Apa Itu Return? Pengertian Hingga Cara Menghitung Return Saham

meta icon

mengitung-return-saham

Apakah Anda tahu apa itu return? Istilah return memang kerap terdengar di dunia investasi saham. Secara singkat, return investasi merupakan hasil keuntungan yang nantinya didapatkan oleh para investor dari investasi yang mereka lakukan.

Return saham sendiri merupakan harga jual saham yang dikurangi harga beli saham serta ditambah dividen. Pemilihan saham sebagai salah satu instrumen investasi merupakan hal tepat bagi para investor. Namun, Anda juga perlu mengetahui bahwa pemilihan saham harus didasari ilmu agar tak mengalami kerugian.

Apa Itu Saham?

Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang populer. Investasi dalam instrumen saham bisa menghasilkan keuntungan dengan jumlah menarik. Oleh sebab itu, banyak kalangan investor tertarik untuk memasukkan saham dalam daftar instrumen investasi mereka.

Saham merupakan tanda kepemilikan modal perorangan maupun badan usaha pada suatu perusahaan. Pada proses melakukan investasi saham, perlu diketahui hal yang dinamakan return saham. Secara sederhana, return saham merupakan nilai keuntungan yang diperoleh para pemodal.

Tak hanya itu, return saham pun berperan penting untuk perusahaan serta pemodal. Mengingat salah satu indikator dari kinerja suatu perusahaan adalah return saham, baik atau buruk dalam melakukan investasi di pasar saham.

Menurut para ahli, Corrado dan Jodan, return saham merupakan keuntungan yang didapatkan dari kepemilikan saham para investor atas aktivitas investasi yang dilakukan serta terdiri dari dividen dan capital gain/loss.

Bagi Anda yang ingin mulai investasi saham, pahami terlebih dahulu seperti apa cara untuk menghitung return saham dengan benar. Nah, ikuti terus pembahasan lebih mendalam tentang return saham berikut ini.

Pengertian Return Saham

Apa itu return? Return merupakan keuntungan yang diperoleh investor atau pemodal dari aktivitas investasinya. Return adalah hasil yang sangat dinantikan oleh para investor. Maka dari itu, mengoptimalkan return saham menjadi hal prioritas untuk para investor supaya return yang didapatkan menjadi lebih besar di masa mendatang.

Return juga bisa diartikan sebagai hasil yang diperoleh para pemodal atau investor atas keberanian mereka menanggung semua risiko dalam kegiatan investasi yang dilakukan. Berikutnya kami akan membahas tentang return sampai cara untuk menghitung return saham.

Semua orang yang bekerja, menjalankan suatu bisnis ataupun melakukan investasi tentu berharap mendapatkan imbal hasil atau keuntungan tertentu. Sangat jarang orang yang tak menginginkan keuntungan atau imbalan atas kerja keras yang mereka lakukan.

Hal itulah yang menjadi gambaran arti dari return investasi. Kemudian untuk pengertian return lainnya yang dilansir dari laman Investopedia yaitu dana/uang yang dihasilkan ataupun hilang dari kegiatan investasi dalam beberapa periode investasi. Secara sederhana, return merupakan keuntungan yang diperoleh masing-masing investor dari kegiatan investasi yang mereka lakukan.

Return yang diperoleh juga bisa direpresentasikan dengan wujud nilai uang ataupun bisa juga dengan bentuk persentase yang diperoleh pada periode investasi tertentu. Banyak kalangan investor senantiasa memaksimalkan usaha mereka dengan meluangkan waktu untuk melakukan analisis kinerja dari instrumen investasi yang dilakukan, apakah berjalan dengan baik ataupun sebaliknya.

Return yang diperoleh juga tak selalu bergerak ke arah positif, namun juga bisa sebaliknya bergerak ke arah negatif. Pergerakan return ke arah negatif ini berarti modal yang menjadi investasi dari para investor mengalami kerugian.

Dengan demikian, bisa juga dikatakan bahwa return dalam investasi saham merupakan imbalan yang didapatkan oleh para investor atas keberanian mereka untuk menanggung semua risiko dari kegiatan investasi yang mereka lakukan.

Oleh sebab itu di dunia investasi dikenal kata-kata yang menjadi motivasi di kalangan investor. Kata-kata tersebut adalah ”high risk, high return” yang berarti semakin tinggi risiko dalam suatu investasi maka semakin tinggi pula return atau keuntungan yang dapat diperoleh.

Secara umum investor akan mengamati besaran return setiap 1 tahun sekali atau yang dikenal dengan istilah 1 year return. 1 year return ini merupakan hasil keuntungan investasi yang diperoleh selama kurun waktu satu tahun terakhir.

Komponen Dalam Return Investasi

Setelah pembahasan tentang apa itu return, berikutnya kami akan membahas tentang komponen dalam return investasi. Ada dua komponen utama di dalam return investasi, dua komponen return investasi itu antara lain sebagai berikut.

1. Yield

Komponen dalam return investasi yang pertama adalah Yield. Yield merupakan persentase kas yang diperoleh para investor secara berkala dari investasi yang dilakukan selama periode waktu tertentu.  Komponen return investasi ini bisa berupa dividen, bunga obligasi, bunga deposito, dan lainnya.

Yield dapat dihitung oleh para investor guna mengetahui nilai persentase kas yang nantinya diperoleh. Rumus untuk menghitung yield adalah:

Yield = return (imbal hasil) / nilai pokok x 100%

2. Capital Gain

Capital gain merupakan keuntungan yang nantinya didapatkan oleh para investor sebagai hasil selisih antara nilai investasi saat ini dengan nilai investasi yang dilakukan pada periode sebelumnya. Pihak investor nantinya memperoleh capital gain bila mampu meraih keuntungan atau kenaikan pada nilai investasi mereka.

Akan tetapi bila nilai investasi mengalami penurunan maka pihak investor nantinya mengalami capital loss atau kerugian. Di setiap instrumen investasi tentu nantinya mengalami capital gain serta capital loss. Hal ini tergantung dari harga pasar dari instrumen investasi yang diperdagangkan di bursa efek.

Untuk contoh instrumen investasi yang bisa mengalami capital gain maupun capital loss adalah saham dan obligasi.

Jenis Return Investasi

Tak hanya dua komponen dalam return investasi yang perlu Anda ketahui sebagai investor, ada pula dua jenis return investasi. Menurut jenisnya, terdapat dua jenis return saham yaitu return saham realisasi serta return saham ekspektasi. Berikut pembahasan jenis dari return saham selengkapnya.

1. Return Realisasi atau Realized Return

Jenis return saham pertama yaitu return realisasi, di mana imbal hasil atau return yang telah diperoleh para investor. Return realisasi ini mengacu pada keuntungan maupun kerugian yang sudah didapatkan oleh para investor dari kegiatan investasi yang mereka lakukan.

Berdasarkan hasil return realisasi yang telah diperoleh ini berikutnya bisa menjadi dasar dalam penentuan return ekspektasi berikut risiko yang mungkin terjadi di masa mendatang. Dalam mengetahui besarnya return realisasi, bisa dilakukan perhitungan yang didasarkan data riwayat tingkat return.

2. Return Ekspektasi

Bila return realisasi merupakan imbal balik yang sudah diterima pihak investor, maka return ekspektasi merupakan imbal hasil atau return yang diharapkan akan diperoleh para investor di masa mendatang. Dengan demikian, pihak investor belum menerima hasil dari return ekspektasi.

Nilai return ekspektasi ini merupakan keuntungan yang nantinya diperoleh di waktu yang akan datang. Atau dengan kata lain, tingkat return yang nantinya diperoleh didasari oleh prospek perusahaan tersebut di masa mendatang.

Faktor yang Berpengaruh Terhadap Return

Dalam melakukan investasi tentu ada beragam faktor yang bisa berpengaruh pada besar return yang nantinya diperoleh. Terdapat dua faktor yang berpengaruh terhadap keuntungan return saham, faktor makro dan faktor mikro. Berikut pembahasan selengkapnya.

1. Faktor Makro

Faktor makro ini terdiri dari dua, ekonomi dan juga non ekonomi. Untuk faktor makro ekonomi berpengaruh terhadap keuntungan return saham di antaranya seperti suku bunga, inflasi, kurs valuta asing, nilai pertumbuhan ekonomi dan lain-lain. Sementara untuk faktor ekonomi non mikro diantaranya peristiwa politik, termasuk untuk kawasan domestik ataupun internasional.

– Suku Bunga

Suku bunga yang meningkat nantinya bisa menurunkan nilai saat ini dari return yang akan diperoleh di masa yang akan datang. Kondisi ini juga bisa menurunkan harga saham yang diperdagangkan di pasar modal.

– Inflasi

Inflasi yang tinggi nantinya meningkatkan jumlah modal yang dibutuhkan untuk melakukan investasi dikarenakan adanya kenaikan berbagai harga barang.

– Kurs Valuta Asing

Kurs valuta asing berkaitan dengan penguatan atau pelemahan nilai mata uang suatu negara terhadap nilai mata uang asing. Jika nilai mata uang semakin kuat maka return investasi yang diperoleh juga semakin besar, demikian pula sebaliknya.

– Risiko Likuiditas

Hal ini berkaitan dengan pasar sekunder di dalam perdagangan saham. Dengan demikian aset investasi mempunyai likuiditas tinggi ketika melakukan pembelian ataupun penjualan dengan cepat tanpa ada perubahan dari segi harga.

– Risiko Pasar

Bila kondisi pasar modal sedang tinggi nantinya return yang diperoleh juga semakin tinggi. Sementara ketika kondisi pasar modal sedang turun nantinya return yang diperoleh juga mengalami penurunan.

2. Faktor Mikro

Faktor mikro di sini yaitu kondisi terjadinya suatu masalah di lingkup internal perusahaan itu sendiri, termasuk di antaranya data atau informasi keuangan serta non keuangan sampai informasi teknikal dan fundamental.

Dengan melakukan proses analisis pada faktor-faktor di atas, pihak investor nantinya memiliki gambaran tentang return ekspektasi yang dapat diperoleh. Oleh karena itu penting untuk para investor agar melakukan analisis secara mendalam mengenai gambaran return ekspektasi agar dapat diwujudkan menjadi return realisasi. Dengan demikian para investor akan bisa memaksimalkan capital gain serta terhindar dari risiko capital loss.

Indikator dari Return Saham

Untuk bisa memahami return saham, terdapat beberapa indikator dalam menganalisisnya. Berikut beberapa indikator dari return saham untuk Anda ketahui sebagai investor.

1. Relative Strength Index

Indikator dari return saham pertama yaitu Relative Strength Index dan dikenal dengan singkatan RSI. RSI merupakan salah satu indikator yang dipakai dalam mengukur tingkat volatilitas harga suatu aset. Indikator return saham ini digunakan sebagai evaluasi apakah aset itu bisa dikatakan tengah berada pada posisi overbought (jenuh beli) ataupun oversold (jenuh jual).

2. Moving Average Convergence Divergence

Indikator dari return saham selanjutnya yaitu Moving Average Convergence Divergence dan dikenal dengan singkatan MACD. MACD ini digunakan dalam analisis teknikal yang menjadi gambaran dari hubungan dua moving average pada suatu trend harga aset. Rata-rata harga yang digambarkan menggunakan suatu garis trend di sini adalah moving average itu sendiri.

3. Stochastic Oscillator

Indikator dari return saham selanjutnya adalah Stochastic Oscillator. Stochastic Oscillator ini mempunyai fungsi menjadi petunjuk signal sell and buy melalui 2 garis yang berpotongan. Stochastic Oscillator ini juga mempunyai tujuan yaitu menjadi petunjuk harga perdagangan saat penutupan terakhir. Caranya yaitu dengan mengalkulasi selisih harga tertinggi serta terendah pada periode tertentu.

4. Bollinger Bands

Indikator yang kerap digunakan di kalangan trader adalah Bollinger Bands. Indikator return saham ini digunakan dalam analisis pergerakan harga dari suatu aset. Tak hanya itu, Bollinger Bands pun kerap digunakan oleh para investor aset crypto.

Cara Penghitungan Return Saham

Menurut jenisnya, cara untuk penghitungan return saham bisa dibagi menjadi dua, dengan rumus return saham realisasi serta rumus return saham ekspektasi. Berikut pembahasan selengkapnya mengenai cara untuk penghitungan return saham.

1. Return Realisasi atau Realized Return

Keterangan

Ri,t adalah return saham i di waktu t

Pi,t adalah harga saham i di periode t

Pi,t-1 adalah harga saham i di periode t-1

2. Return Ekspektasi

Keterangan

E(Rit) adalah besar keuntungan saham diharapkan di hari ke t

Rmt = besar keuntungan pasar di periode t

Pi,t-1 = harga saham i di periode t-1

Tak hanya dua rumus yang telah disampaikan sebelumnya, ada pula cara perhitungan return saham yang lain yaitu return saham yang berupa capital gain serta capital loss. Berikut pembahasan selengkapnya.

3. Return Saham Berupa Capital Gain dan Capital Loss

Keterangan:

Return nantinya dikatakan meraih keuntungan jika nilainya positif dan dikatakan mengalami kerugian jika nilainya negatif.

Berikut ini cara untuk menghitung return saham yang bisa dilakukan oleh para investor dalam menghitung besarnya return investasi yang diperoleh.

Contoh perhitungan return saham:

Pak Johnny sekarang ini sudah mempunyai 100 unit obligasi dengan harga beli Rp 20.000. Bila nantinya harga unit obligasi naik menjadi Rp 25.000, berapa besar return yang nantinya diperoleh Pak Johnny?

Diketahui:

Harga saat ini 25.000

Harga beli 20.000

Kepemilikan unit obligasi 100

Maka, (25.000 – 20.000) x 100 = 500.000

Artinya total return yang diperoleh Pak Johnny yaitu sebesar Rp 500.000.

Kemudian, bagaimana bila harga unit obligasi mengalami penurunan di masa yang akan datang menjadi Rp 17.500? Berapa besar return yang nantinya diperoleh Pak Johnny?

Maka, (17.500 – 20.000) x 100 = –250.000

Artinya total return yaitu sebesar Rp –250.000.

Berdasarkan contoh perhitungan return saham yang dijelaskan di atas, investasi yang dilakukan Pak Johnny ini telah memperlihatkan berapa besar capital gain ataupun capital loss yang dapat diperoleh Pak Johnny.

Saat Pak Johnny tengah mengalami capital loss, maka Pak Johnny tak perlu panik dan langsung menarik modal yang sudah diinvestasikannya. Mengingat ada kemungkinan harga unit investasi akan mengalami kenaikan di masa yang akan datang.

Menjadi investor memang harus pandai dalam melihat situasi perusahaan dengan produk yang dihasilkan. Selain itu penting juga untuk selalu menganalisis pasar. Hal ini dilakukan agar bisa mengambil keputusan dengan tepat terkait aktivitas investasi yang sudah dilakukan.

Mengoptimalkan Return Investasi dengan Diversifikasi

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan return investasi yaitu dengan diversifikasi portofolio pada berbagai instrumen investasi. Hal ini bisa mengurangi risiko serta meningkatkan potensi meraih keuntungan untuk jangka panjang.

Saat melakukan investasi, pastikan platform yang Anda gunakan merupakan platform yang terpercaya dan sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tak hanya itu, pastikan pula perusahaan yang nantinya diinvestasikan juga mempunyai prospek bisnis yang bagus dan mempunyai potensi untuk berkembang serta meraih kesuksesan di masa yang akan datang.

Proteksi yang Sesuai untuk Kebutuhan Anda

MPMInsurance :
Protection, Advisory & Reliability

PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika atau MPMInsurance adalah anak perusahaan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk yang menjalankan kegiatan usaha di bidang asuransi umum (non-jiwa) sejak 12 Oktober 2012. MPMInsurance saat ini memiliki 18 kantor (Pusat, cabang, dan perwakilan) yang tersebar di seluruh Indonesia dan menyediakan beberapa produk asuransi; diantaranya seperti asuransi kendaraan bermotor (asuransi mobil, asuransi motor), asuransi perjalanan, asuransi properti, asuransi harta benda, asuransi konstruksi, asuransi uang, asuransi pengangkutan, dan asuransi rangka kapal. Pada 2022, MPMInsurance dinobatkan sebagai Asuransi Terbaik 2022 untuk Kategori Asuransi Umum dengan Aset di atas 1-5 Triliun Rupiah oleh Majalah Investor, dan mendapatkan Peringkat A+ dari Fitch Ratings Indonesia.

mobile logo