Apa itu Gross Domestic Product
Negara Indonesia dianggap mempunyai potensi yang besar dalam perkembangan ekonomi di negaranya dengan terbukti sebagai perwakilan Asia Tenggara untuk masuk ke dalam G20. Bahkan Indonesia sendiri menjadi tuan rumah dalam forum G20 di tahun 2022.
Negara Indonesia terpilih sebagai negara yang masuk ke dalam G20 dengan mewakili Asia Tenggara karena perekonomiannya.
G20 ini merupakan suatu forum antar negara Uni Eropa yang terdiri dari 1 lembaga uni eropa dan juga 19 negara dengan mempresentasikan 80% PDBnya atau disebut sebagai produk domestik bruto.
Negara Indonesia sendiri berada di urutan ke 16 dengan PDB sebanyak 1,29 triliun USD.
Dalam Bahasa Inggris, produk domestik bruto ini disebut dengan GDP (Gross Domestic Product).
Nah untuk mengetahuinya berikut ini adalah penjelasan terkait gross domestic product atau produk domestik bruto
Penjelasan Seputar GDP (Gross Domestic Product)
Gross Domestic Product atau yang biasa disingkat GDP ini adalah suatu perhitungan dari total nilai volume produksi dari jasa maupun barang dalam suatu negara.
Perhitungan dari GDP ini sendiri dapat dilakukan berdasarkan kurun waktu setahun. GDP telah digunakan untuk sebuah indikator dalam mengukur kesehatan ekonomi di negaranya
Pertumbuhan GDP dari suatu negara ini sangat penting dalam memenuhi kebutuhan ekonomi di negara yang khususnya negara menengah atau yang berpenghasilan rendah.
Namun ternyata GDP ini tidak hanya sebagai indikator perhitungan kesehatan ekonomi disuatu negara, namun juga berfungsi untuk suatu investor dalam menentukan keputusan sebuah investasi.
Metode Perhitungan GDP
Seperti yang disebutkan sebelumnya jika GDP ini merupakan suatu perhitungan. Maka dari itu kantor statistik pusat memiliki peran dalam mendata dan menghitung GDP dengan koordinasi dari beberapa lembaga dan negara.
Perhitungan GDP sendiri memiliki 3 metode sebagai berikut:
1. Berdasarkan Pendekatan Produksi
GDP sendiri merupakan sebuah nilai yang menunjukan total dari jasa dan barang yang diproduksi oleh beberapa sektor di suatu negara yang nantinya dapat dipecah kembali menjadi beberapa sub sektor.
Perhitungan ini tentu juga memiliki batas waktu yaitu satu tahun. Dalam sektor unit yang dimaksud tadi, berikut ini adalah kelompok lapangan sektornya:
- Sektor Konstruksi
- Sektor Pertambanga
- Sektor Pengolahan Industri
- Sektor Bahan Gas, Bahan Listrik dan juga Air Bersih
- Sektor Komunikasi dan Pengangkutan
- Sektor Unit Restoran, Hotel dan Perdagangan
- Sektor Jasa Perusahaan, Keuangan, dan Real Estate
- Sektor Kehutanan, Peternakan, Perikanan, dan Pertanian
- Sektor Jasa Lainnya (seperti pelayanan pemerintah)
2. Berdasarkan Pendekatan Pendapatan
Metode kedua adalah dengan perhitungan pendekatan pendapatan. Metode ini menggunakan jumlah dari balas upah oleh faktor produksi tersebut.
Balas upah yang dimaksud ini adalah gaji, bunga modal, dan juga keuntungan sebelum pemajakan.
3. Berdasarkan Pendekatan Pengeluaran
Metode perhitungan GDP juga menggunakan semua komponen dari permintaan akhir sebagai berikut:
- Perubahan dari inventori
- Pengeluaran dari anggaran pemerintahan
- Pengeluaran dari lembaga nonprofit atau swasta nirlaba
- Pengeluaran dari pemakaian rumah tangga
- Pembentukan modal tetap bruto (PMTB)
- Nilai ekspor neto
Dari ketiga metode tadi, semua pendekatan nantinya akan membuahkan angka atau jumlah yang sama.Dengan artian bahwa jumlah total pengeluaran nantinya akan sama dengan total jasa dan barang akhir
Rumus Gross Domestic Product
Dalam pengertian GDP sendiri nilai perhitungannya adalah total barang dan juga jasa yang diproduksi, maka untuk mendapatkan total tersebut berikut ini adalah rumus pendekatan pengeluaran dari GDP.
C + I + G + X – M
Keterangan:
– Pengeluaran konsumsi pribadi (C)
– Investasi bisnis (I)
– Pengeluaran pemerintah (G)
– Ekspor (X)
– Impor (M)
Manfaat dari GDP
GDP sendiri tak hanya sebagai pengukuran semata. Untuk itu berikut adalah manfaat dari adanya GDP:
1. Mengukur Laju Pertumbuhan Ekonomi Negara
Dengan GDP, negara dapat menganalisis faktor bagian mana yang nantinya akan perlu ditingkatkan dan mana yang perlu dimaksimalkan dari data yang ada.
2. Membandingkan Pertumbuhan Ekonomi Antar Negara
Dengan GDP, tiap negara dapat diukur untuk menghasilkan kelebihan dan kekurangan yang valid. Melalui perhitungan GDP tersebut, negara dapat menentukan siapa saja kuat dalam perekonomian dengan membentuk suatu forum atau organisasi. Salah satunya yaitu dengan forum G20.
3. Mengetahui Struktur Perekonomian Negara
Dengan GDP, negara dapat mengetahui sektor mana yang perlu ditingkatkan untuk menambah perhitungan dari GDP itu sendiri.
4. Sebagai Landasan Perumusan Kebijakan Pemerintah
Jika tidak memiliki data yang dapat memvalidasi suatu tingkat perekonomian negara, maka akan sulit untuk melakukan kebijakan apa yang harus dilakukan oleh pemerintah.